TIMES SURABAYA, PACITAN – Dalam upaya mengatasi banjir yang sering melanda kota saat musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pacitan membangun empat titik perangkap sampah.
Perangkap sampah ini dipasang di Gerdon, Praman Sumberharjo, Kali Tani Bangunsari dan Blimbing.
Dengan adanya perangkap ini, diharapkan aliran sampah yang terbawa air hujan tidak akan mencapai drainase kota, sehingga bisa mencegah terjadinya banjir.
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) DPUPR Pacitan, Tony Setyo Nugroho menjelaskan pemasangan perangkap sampah tersebut merupakan bagian dari program penanganan drainase kota yang dilakukan Dinas PUPR.
"Dalam rangka penanganan drainase, PUPR telah membangun perangkap sampah sehingga pada saat hujan tiba, sampah-sampah alami dan lain sebagainya dapat berhenti di perangkap yang dibangun PUPR Pacitan," ujar Tony. Kamis (14/11/2024).
Empat titik lokasi ini dipilih berdasarkan pengamatan DPUPR terhadap aliran sampah yang sering terbawa arus ketika terjadi banjir.
Menurut Tony, kawasan Gerdon, Praman Sumberharjo, Kali Tani Bangunsari, dan Blimbing menjadi lokasi rawan karena sering terdapat sampah alami seperti dedaunan, ranting, serta sampah lainnya yang menyumbat aliran air saat musim hujan.
Akibatnya, sampah tersebut masuk ke drainase kota, memperburuk kondisi saluran dan menyebabkan banjir.
Bentuk perangkap sampah yang dipasang berupa rangkaian besi yang kuat dan kokoh, didesain khusus agar dapat menangkap sampah-sampah yang terbawa arus.
Saat hujan deras, perangkap ini akan menahan sampah agar tidak terus terbawa ke drainase kota.
Hal ini memungkinkan petugas kebersihan untuk segera mengumpulkan sampah dari perangkap tanpa harus masuk ke dalam drainase, sehingga proses pembersihan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
"Dengan adanya perangkap, sampah itu bisa mudah diambil oleh petugas yang siaga di lapangan," kata Tony.
Sistem ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir karena tumpukan sampah di drainase kota akan berkurang.
Sampah yang tertangkap pada perangkap bisa langsung dibersihkan oleh petugas, memastikan drainase kota tetap berfungsi normal meski hujan lebat terjadi.
Tony juga menyebutkan bahwa perangkap sampah ini dibangun pada tahun 2024 sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah sampah di aliran air yang mengarah ke kota.
Jika perangkap ini terbukti efektif dalam menangani sampah yang terbawa arus, DPUPR Pacitan berencana membangun lebih banyak perangkap di titik-titik rawan lainnya pada tahun berikutnya.
"Inilah solusi yang kami usahakan untuk mencegah banjir di kota. Kami akan mengevaluasi efektivitas perangkap ini dan jika sukses, kami akan membangun lagi di lokasi-lokasi lainnya tahun depan," ungkap Tony. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Atasi Banjir Kota, Empat Titik Perangkap Sampah Terpasang di Pacitan
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |