TIMES SURABAYA, MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari turut serta memberikan semangat persaudaraan kepada jamaah Kristiani dalam Jumat Agung yang digelar di Gereja Katolik Santo Yosep Kota Mojokerto, Jumat (2/4/2021).
Perayaan kali ini memang berbeda. Kali ini tidak ada tablo kisah derita Yesus, tidak ada teatrikal penyaliban Yesus di Bukit Golgata, tidak ada saling berjabat tangan, dan tidak ada nyanyian kitab Injil.
Di tengah kewaspadaan ketat semenjak ancaman teror, mulai bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sampai teroris di Mabes Polri, jemaat umat Gereja Santo Yosep tetap khidmat.
Neng Ita, sapaan akrab Wali Kota mengungkapkan Pemerintah Kota Mojokerto ingin menjamin keamanan peribadatan.
"Paskah tahun ini, saya memaknai bahwa di balik setiap kesusahan Tuhan akan mengirimkan kenikmatan pada kita semua. Kita wajib bersyukur atas apapun yang tuhan berikan kepada kita. Tahun ini, tuhan menguji kita dengan pandemi dan aksi teror bom," terangmua.
Neng Ita menambahkan agar senantiasa berdoa kepada Tuhan agar pandemi covid-19 ini segera berlalu dan berbela sungkawa atas tragedi Bom Makassar.
Ia dan Forkopimda tentu mengutuk keras aksi terorisme yang mengatasnamakan apapun, karena tidak ada satupun agama di Indonesia dan di dunia yang memperkenankan adanya terorisme di setiap ajaran agama di manapun kita diajarkan.
"Dan yang terakhir, Selamat merayakan Paskah dan Jumat Agung, semoga Damai Paskah 2021 ini bisa memperkuat jalinan persaudaraan kita semua,” pungkas Wali Kota Mojokerto.
Terpisah Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi mengatakan setidaknya 1017 personil yang terdiri dari TNI, POLRI, Banser, Kokam, serta pendekar pencak silat diterjunkan untuk mengamankan Paskah kali ini.
"Kita sudah melakukan monitoring bersama Densus 88 untuk mengetahui perkembangan yang ada di Kota Mojokerto. Di mana kita membatasi jumlah orang yang melewati di depan gereja dan kita lakukan penutupan jalan juga di depan gereja," ujarnya.
Sebelum dilakukan peribadatan, dilakukan sterilisasi dan juga pengecekan keamanan gereja. Pembatasan terhadap warga benar-benar diawasi, jadi hanya jemaat gereja yang memiliki kartu gereja saja yang diperkenankan masuk.
"Jadi dari mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 4 sebelum pelaksanaan ibadah, satu jam sebelumnya itu kita lakukan sterilisasi maupun membatasi jumlah orang yang hadir di gereja," ujar Kapolresta Mojokerto.
Sementara itu, dalam kegiatan patroli Dandim 0815, Letkol Inf. Dwi Mawan Susanto menyampaikan sudah 2 hari ini jajaran aparat gabungan TNI Polri, Banser, Kokam melaksanakan patroli untuk memberikan jaminan keamanan kepada umat kristiani.
"Patroli dan Pengaman ini akan Kami lakukan sebelum, selama sampai dengan rangkaian kegiatan Ibadah dalam rangka perayaan hari Paskah selesai, dalam kesempatan yang baik ini Kami mengucapkan Selamat Paskah 2021," tegas Dandim 0815 kepada awak media.
Romo Rahmat Jatmiko mengungkapkan kegiatan Paskah kali ini merasa terhormat pasalnya dengan kehadiran Wali Kota dan jajaran Forkopimda. "Kami melaksanakan ibadah Paskah di Gereja Santo Yosep, karena merasa tenang dan aman dalam ibadah," ujar Romo Rahmat.
"Tidak ada sedikitpun rasa was-was, kita sudah merasa tenang dengan adanya perhatian pemerintah daerah dan Semoga Tuhan selalu melindungi kita semua," pungkasnya pemuka agama di Gereja Katolik Santo Yosep Kota Mojokerto ini dalam acara yang dihadiri Wali Kota Mojokerto. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Ronny Wicaksono |