https://surabaya.times.co.id/
Berita

Uniknya Aliran Sungai Kalipait Bondowoso, Kandungan pH Nol Setara Air Aki

Kamis, 12 Oktober 2023 - 15:26
Uniknya Aliran Sungai Kalipait Bondowoso, Kandungan pH Nol Setara Air Aki Wisatawan tengah mengabadikan momen berwisata di Sungai Kalipait Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Salah satu destinasi wisata alam yang layak dikunjungi di Kabupaten Bondowoso adalah aliran Sungai Kalipait.

Situs geologi Kalipait berjarak sekitar 50 meter di pinggir jalan menuju Kawah Ijen. Tepatnya di Desa Kalianyar Kecamatan Ijen Bondowoso.

Aliran sungai Kalipait melewati bebatuan bekas letusan Gunung Ijen Purba.

Aliran air yang di celah bebatuan membuat Kalipait menjadi sangat eksotis. Cocok untuk para pemburu tempat yang instagramable.

Kalipait juga bisa menjadi eduwisata. Sebab air di sungai tersebut memiliki kandungan sulfur yang sangat tinggi.

Ternyata sungai ini memang bagian hulu limpas air danau yang ada di Kawah Ijen.

Air di danau Kawah Ijen sendiri banyak mengandung multi-element air asam pekat. seperti sulfat, klorida, fluoride, dan senyawa H2SO4 yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kristal gypsum. 

Sementara berdasarkan kajian BPPTK (Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia), setiap 1 liter air menghasilkan gypsum 100 gram.

Geosite Kalipait dapat dimanfaatkan sebagai objek penelitian ilmu pengetahuan alam di bidang geokimia dan kesehatan lingkungan.

Tenaga Ahli Buddaya dan Pendidikan Masyarakat di Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG), Hosnul Wahid menjelaskan, pada zaman kolonial Belanda sudah dibuat dam di danau Kawah Ijen.

Dam tersebut difungsikan untuk pembuangan. Tetapi kemudian ada resapan atau celah akibat proses alam. Akhirnya air danau Kawah Ijen mengalir hingga ke Kalipait.

Aliran sungai ini bersambung hingga ke Belawan. Pada akhirnya tembus ke Sungai Asembagus Situbondo.

Menurutnya, tingkat keasaman aliran sungai Kalipait cukup tinggi.

"Sangat asam, karena mengandung sulfur," kata dia saat dikonfirmasi TIMES Indonesia.

Tingkat keasaman atau pH aliran Sungai Kalipait sangat rendah. Yakni hingga mencapai nol atau setara air aki.

Pihaknya pun membuktikan pH air Sungai Kalipait menggunakan kerta lakmos. Hasilnya, pH air di sana memang di bawah satu.

Tentu hal itu jauh berbeda dengan air mineral yang dikonsumsi sehari-hari, dengan kandungan pH sekitar 7-8. 

Oleh karena itu kata dia, air pada aliran Sungai Kalipait ini tidak dapat dikonsumsi. 

Bahkan untuk kumur-kumur saja tidak boleh, karena bisa menyebabkan gigi cepat rontok. "Gigi kan kalsium, kalau ketemu sulfur cepat rusak," imbuh dia.

Dia juga mengungkapkan, kandungan sulfur aliran sungai ini tetap ada hingga ke hilir dan memang kuantitasnya berkurang.

"Termasuk ketika bertemu dengan Sungai Asembagus, tetap ada kandungannya. Dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan gigi cepat rusak," imbuh dia.

Selain itu, akibat kandungan pH yang sangat rendah. Tidak ada biota ataupun fauna air yang bisa hidup di aliran sungai Kalipait. 

Namun air di sungai tersebut masih bisa digunakan untuk mengobati gatal-gatal. "Tetapi tidak bisa dikonsumsi," terang dia. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.