TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Warga Kelurahan Badean Kecamatan Kabupaten Bondowoso bergotong royong membersihkan saluran air atau gorong-gorong di sekitar Jalan A. Yani dan Jalan Zainul Arifin, Minggu (11/2/2023).
Kerja bakti dilakukan karena rumah warga khususnya di RT 13/RW 02 tergenang air saat turun hujan, apalagi saat hujan intensitas tinggi. Genangan air di rumah warga dan sekitar Jalan raya Zainul Arifin tidak hanya terjadi tahun ini saja.
Tetapi memang puncaknya terjadi pekan lalu, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air masuk ke rumah warga.
Warga kemudian berinisiasi membersihkannya dengan membuka penutup bagian atas saluran. Setelah dibuka, gorong-gorong penuh dengan endapan tanah dan lumpur. Bahkan di beberapa titik tertutup total.
Selain itu, saluran air dari jalan raya menuju gorong-gorong juga tersumbat tanah dan sampah. Akibatnya air menggenangi jalanan dan diperparah luapan air dari gorong-gorong di bawah trotoar.
Salah seorang warga, Kukuh Rahardjo menjelaskan, antusiasme warga dalam kerja bakti sangat luar biasa. Apalagi setelah tahu terjadi sedimentasi atau endapan tanah dan pasir yang menjadi penyebab banjir.
Menurutnya, warga tidak tahan dengan banjir yang sudah beberapa kali terjadi, apalagi banjir terakhir masuk rumah warga.
“Khawatir terjadi wabah-wabah penyakit, seperti Leptospirosis dan demam berdarah. Apalagi cuaca sekarang lebih ekstrem dan curah hujan dengan intensitas tinggi,” kata Kukuh.
Menurut Kukuh, normalisasi dan pembersihan saluran air semestinya tidak hanya dilakukan saat ada bencana saja. Apalagi kata dia, ada anggaran untuk pemeliharaan jalan dan drainase di OPD yang menaungi.
"Pemeliharaan drainase harus dilakukan rutin, mungkin tidak setiap tahun, tapi ini harus diangkat," ujarnya.
Anggota legislatif ini juga mengungkapkan, untuk wilayah taman kota, Alun-alun masuk wilayahnya DLH. “Tapi untuk jalan secara umum itu wilayahnya BSBK," jelasnya.
Hal senada dijelaskan warga bernama Irsan Marwanda Bachtiar. Dirinya telah berkomunikasi dengan pihak eksekutif sejak dua tahun lalu terkait pencegahan banjir di sekitar tempat tinggalnya.
Sebab kata dia, banjir bukan hanya terjadi sekarang. Tetapi setelah berkomunikasi memang belum ada langkah preventif.
"Jadi yang dilakukan hanya di saat ada bencana, terus ada curah hujan yang tinggi, banjir. Saat itu baru spontan dilakukan bukan langkah preventif jauh-jauh hari yang digalakkan," jelasnya.
Lurah Badean Kecamatan Bondowoso, Yashinta Galih Fitrianti menjelaskan, sering menerima aspirasi warga terkait terjadinya genangan akibat saluran air tak berfungsi dengan baik.
Kemudian dirinya bersurat pada Dinas BSBK agar dilakukan normalisasi namun belum ada respon. Tetapi dirinya memaklumi titik rawan banjir tak hanya di wilayah Badean. Mengingat juga keterbatasan anggaran dan SDM.
"Ya kami memaklumi, karena setidaknya kami sudah melakukan upaya melakukan kerja bakti di beberapa wilayah," ujarnya.
Dirinya juga mengupayakan mengimbau warga tetap menjaga kebersihan lingkungan. “Yang paling penting jangan buang sampah sembarangan," imbau dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Warga Bondowoso Bersihkan Gorong-gorong Tertutup Tanah, Ngadu ke Pemkab Tak Digubris
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Deasy Mayasari |