TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Para petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi berjibaku membantu meringankan beban masyarakat terdampak banjir di empat wilayah yakni, kelurahan Panderejo, Kepatihan, Tukang Kayu, dan Desa Ketapang.

"Kami membagikan baju layak pakai untuk para korban banjir,” kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Banyuwangi, Wahyu Indarto, Kamis (16/2/2023).

Memang, derasnya guyuran air hujan dengan intensitas tinggi yang menerjang wilayah Banyuwangi tempo hari menyebabkan 877 rumah warga terendam air.

Tercatat kebutuhan untuk keberlanjutan hidup ratusan masyarakat terdampak banjir  adalah pakaian, makanan dan obat-obatan.

Untuk itu pihak Lapas Banyuwangi mencoba meringankan beban para masyarakat terdampak dengan memberikan bantuan berupa pakaian sebagai pengganti baju yang terkena material banjir. Bantuan diberikan langsung kepada pemerintah desa setempat.

"Kita sosialisasi untuk bergerak membantu korban banjir," tuturnya.

Merasakan kepedihan, lanjut Wahyu, semua korban banjir pasti mengalami kesusahan lantaran rumah yang dihuni penuh dengan lumpur sehingga hampir semua pakaian sudah tidak bisa digunakan. Sebagai wujud kepedulian, Lapas Banyuwangi terus berkomitmen untuk membantu masyarakat terlebih korban banjir.

"Bantuan kami berikan dalam bentuk pakaian. Diharapkan bisa menjadi pengganti pakaian yang kotor," terangnya.

Wahyu menyebut, bantuan itu dikumpulkan dari sumbangsih para pegawai Lapas Banyuwangi. Selain itu, aksi sosial tersebut dilakukan untuk menggerakkan semua pegawai agar bisa membantu kepada sesama, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

"Antusias dan respon para pegawai Lapas untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir sungguh luar biasa," tuturnya.

Sebagai informasi, akibat banjir yang terjadi di wilayah perkotaan, ratusan rumah warga terendam banjir. Tak sedikit barang yang dimiliki oleh para korban rusak semisal pakaian, kasur hingga berkas dokumen penting mereka terendam banjir. Banjir yang hampir menyeluruh itu, disebabkan oleh debit air melebihi batas yang membuat air masuk dalam permukiman warga

Dari data yang diterima setidaknya ada empat wilayah yang terendam dengan rincian yaitu, kelurahan Panderejo 65 kepala keluarga, kelurahan Kepatihan 550, kelurahan Tukang Kayu 63 dan desa Ketapang sebanyak 199 kepala keluarga.

"Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat dan semoga aktivitas seluruh warga terdampak segera dapat normal kembali," pungkas Wahyu.

Di tempat yang sama, lurah Panderejo, Moch Syafi’I, mengatakan, bantuan yang diterima akan segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

"Tentu bantuan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya. (*)