TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka menggelar acara 'Business Matching IKM Tanggulangin' di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Tanggulangin, Sidoarjo, Kamis (5/12/2019).
Acara ini digelar dalam rangka mempertemukan para pelaku Industi Kecil Menengah (IKM) di Tanggulangin, Sidoarjo dengan potential buyers.
Dalam sambutannya, Gati Wibawaningsih selaku Direktur Industi Kecil, Menengah dan Aneka menjelaskan, di era digital yang berkembang pesat, para pelaku industri lokal dituntut untuk terus berinovasi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan daya saing agar mampu bertahan di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.
Selain menarik minat wisatawan yang berkunjung, Tanggulangin juga berpotensi menghidupkan perekonomian di kawasan yang terkenal dengan kerajinan kulit tersebut.
Melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, sentra IKM Tanggulangin punya potensi menyumbang perekonomian nasional bila dikembangkan secara optimal.
"Pada tahun 2019 program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin kami siapkan untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas," ujarnya usai membuka acara di Workshop Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Tanggulangin, Sidoarjo itu.
Dalam kesempatan ini, Gati menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian telah bekerja sama dengan berbagai stakeholders terkait guna melaksanakan program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin.
Program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin ini sebenarnya telah digagas sejak tahun 2017 dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dan berbagai stakeholders terkait di Kabupaten Sidoarjo untuk menyusun Roadmap Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin.
Di antaranya adalah pemecahan rekor MURI untuk pembuatan mural single line art terpanjang di Gedung INTAKO yang melibatkan lebih dari 700 peserta, kompetisi desain logo dan tagline Rebranding Sentra IKM Tanggulangin, kompetisi jurnalistik serta launching Sentra IKM Tanggulangin sebagai Sentra Wisata 3 in 1 yaitu Sentra Wisata Edukasi Industri, Wisata Belanja, dan Wisata Budaya.
Untuk tahun ini diselenggarakan Business Matching IKM Tanggulangin yang bertujuan mempertemukan para IKM produk kulit binaan Ditjen IKMA dengan potential buyers yang terdiri dari para pelaku usaha, pemilik travel haji dan umroh, pemilik perusahaan perjalanan wisata, enterpreneur muda, serta mahasiswa dari fakultas bisnis berbagai universitas di Surabaya.
Sentra IKM Tanggulangin yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sendiri memiliki penduduk yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai perajin tas dan koper berbahan kulit maupun bahan lainnya. Mulai berdiri pada 1939, sentra ini pada awalnya hanya terdiri dari beberapa perajin yang membuat berbagai jenis produk tas dan koper.
Di masa jayanya, sentra industri tersebut memiliki 354 perajin dengan aset senilai Rp10 miliar milik Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). Masa-masa kejayaan Sentra IKM Tanggulangin menurun akibat bencana semburan lumpur Lapindo di daerah Porong, Sidoarjo.
Dampak bencana tersebut adalah penurunan jumlah pengunjung yang datang ke sentra industri sehingga sebagian besar perajin di Sentra IKM Tanggulangin terpaksa harus menghentikan produksi. Meski demikian, geliat industri tas dan koper di Tanggulangin masih tetap berjalan dan perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat, terutama dengan andil Kemenperin RI, dengan wajah baru yang lebih baik. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |