https://surabaya.times.co.id/
Berita

Surabaya Bahas Kerja Sama Revitalisasi Makam Peneleh dan Gedung Singa dengan Belanda

Selasa, 30 Juli 2024 - 12:46
Surabaya Bahas Kerja Sama Revitalisasi Makam Peneleh dan Gedung Singa dengan Belanda Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (dua dari kanan) saat menerima kunjungan Dubes Belanda, Lambert Grijns (dua dari kiri) di ruang kerja Wali Kota Surabaya. (FOTO: Dok. Pemkot Surabaya)

TIMES SURABAYA, SURABAYAWali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut kunjungan resmi Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Senin (29/7/2024) kemarin. 

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, keduanya membahas sejumlah peluang kerja sama, di antaranya revitalisasi Gedung Singa di kawasan Kota Lama Surabaya dan Makam Peneleh.

“Terkait dengan cagar budaya, Lambert Grijns sangat interest dengan Kota Lama, bagaimana bisa ada (terintegrasi) dengan kawasan Eropa, Arab, dan Cina. Mereka takjub luar biasa, salah satunya adalah Gedung Singa yang menjadi perhatiannya,” kata Eri, Selasa (30/7/2024).

Gedung Singa, lanjutnya, menarik perhatian Dubes Belanda sebab, gedung tersebut dirancang oleh tiga arsitek asal Belanda. Ia pun menyampaikan bahwa Gedung Singa tersebut telah tercatat dalam bangunan cagar budaya. 

Selanjutnya terkait Makam Peneleh Surabaya. Di sana, juga dimakamkan Wali Kota pertama Surabaya yang berasal dari Belanda. 

“Kami sedang revitalisasi Makam Peneleh dengan Bu Petra (Belanda), juga dengan Begandring Soerabaia. Belanda memberikan bantuan (data) siapa saja yang dimakamkan di sana, dan juga anggaran yang bekerjasama dengan Begandring dan Pemkot Surabaya, sehingga bisa menjadi living library,” ujar Eri. 

Dan ketiga terkait dengan pengelolaan air di Kota Pahlawan. Selain sungai di Surabaya menjadi bersih, Wali Kota Eri juga ingin memanfaatkan air sungai dengan menyediakan transportasi air.

“InsyaAllah juga akan dibantu Belanda nanti, karena di sana (Belanda) ada taxi air, mungkin itu bisa dilakukan di Surabaya,” terangnya.

Oleh sebab itu, orang nomor satu di Surabaya ini berharap, beberapa pembahasan tersebut dapat segera terealisasi. Seperti, transportasi air dapat bisa beroperasi di Kota Pahlawan di tahun 2026. Selanjutnya, Makam Peneleh, maupun bangunan-bangunan yang ada di kawasan Kota Lama Surabaya.

“Ketika sudah terkoneksi semua, bisa mendatangkan turis, ekonomi kita akan bergerak. Itu yang akan kita dikerjasamakan dengan Belanda nanti. Ada juga di bidang ekonomi, maupun maritim, dan ada banyak hal,” tegas Eri.

Sementara itu, Lambert Grijns menyebut bahwa Surabaya merupakan kota penting dalam hubungan kerjasama di bidang ekonomi, maritim, hingga pengelolaan sampah.

“Kami membahas tata kota dan tata ruang di Surabaya, serta cagar budaya dalam bidang heritage atau warisan sejarah. Terutama kesuksesan Pemkot Surabaya yang telah meresmikan Kota Lama, itu sangat menarik, khususnya bagi orang Belanda,” katanya. 

Bagi Lambert Grijns, alasan Kota Lama Surabaya sangat menarik bagi Belanda karena Pemkot Surabaya telah melakukan investasi melalui renovasi dan revitalisasi di kawasan Eropa, Cina, dan Arab. 

“Itu merupakan salah satu contoh buat kota-kota di dunia, bagaimana bisa revitalisasi Kota Lama seperti ini,” terangnya.

Keberhasilan Pemkot Surabaya dalam melakukan revitalisasi Kota Lama Surabaya, menurut Dubes Belanda, tidak hanya disambut antusias warga Kota Pahlawan dan wisatawan saja. 

“Tetapi juga untuk mahasiswa yang tinggal di sini, dan untuk sektor swasta yang pengusahanya di sini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lambert Grijns menyambut baik dua contoh kerjasama dalam pengembangan wisata heritage yang menyasar Gedung Singa di dekat Jembatan Merah Surabaya dan Makam Peneleh Surabaya. (*)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.