TIMES SURABAYA, SURABAYA – Baru jabat tiga bulan sebagai Pj Wali Kota Madiun setelah dilantik 29 April 2024 lalu oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto nyatanya mampu membuat kerja cepat yang layak diapresiasi.
Salah satu yang menyampaikan pujian adalah anggota DPD RI terpilih Jatim, Dr Lia Istifhama M.E.I yang mengunjungi pria asal Madiun tersebut di kantor Bakesbangpol Jatim, Rabu (14/8/24).
"Kehadiran beliau (Eddy Supriyanto) di Kota Madiun harus diakui telah banyak membawa perubahan penting. Terbukti, banyak masyarakat yang memberikan respon sangat positif dan memgagumi kepemimpinan beliau," ujar senator keponakan Khofifah Indar Parawansa itu.
"Terlebih, raihan sejumlah penghargaan beliau hadiahkan untuk Kota Madiun. Selain keberhasilan menstabilkan harga barang dan menekan angka inflansi melalui toko acuan dan inovasi wartek (warung tekan inflasi). Selain itu, hajatan akbar suran agung yang berlangsung tanpa gesekan. Ini semua bukti kepemimpin beliau yang cerdas, inovatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menjalankan roda pemerintahan tanpa secuil pun meninggalkan kearifan lokal atau loval wisdom," imbuhnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan kegiatan "Suroan" dan "Suran Agung" PSHW (pencak silat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda), dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah, terlaksana pada Minggu (21/7/2024) lalu.
Pj. Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto mengatakan jika saat itu, sekitar 35 ribu pesilat di Kota Madiun hadir memadati jalan protokol Madiun. Yang menjadi catatan positif, kegiatan tersebut berlangsung aman, tertib dan kondusif, sehingga menjadi salah satu cerita heroik dari Pj. Wali Kota Madiun.
“Untuk memastikan acara akbar ini lancar, maka sebelum pelaksanaan, kami terus melakukan komunikasi intensif dan pendekatan persuasif baik dalam bentuk forum formal maupun informal,” terangnya.
“Pendekatan populis menjadi salah satu strategi penting karena perayaan tahunan tersebut biasanya rentan sekali terjadi gesekan antar pesilat. Namun Alhamdulillah berhasil diredam melalui serangkaian penggalangan sehingga nol konflik apapun di lapangan,” sambung Eddy.
Eddy menambahkan, agar pelaksanaan event besar tersebut berlangsung aman, koordinasi intensif bersama jajaran kepolisian dan TNI terus dilakukan.
"Secara khusus saya sowan kepada kapolda dan pangdam dan saya sampaikan bahwa keamanan kegiatan ini menjadi pertaruhan, dan respon beliau berdua sangat positif dengan menambahkan jumlah personil sebanyak 3.500 orang masing-masing dari kepolisian dan TNI yang diterjunkan," kenangnya.
Mantan Kepala Bakorwil Madiun itu juga melakukan pendekatan yang sangat persuasif, yaitu melibatkan banyak pihak, tak terkecuali masyarakat luas.
"Jadi kami terbitkan surat edaran untuk mengajak masyarakat mengaktifkan lagi poskamling dan tidak mengikuti kerumunan orang. Juga, koordinasi dengan babinsa dan bhabinkamtibmas untuk patroli lingkungan. Selain itu, saya juga berpesan kepada masyarakat agar segera pulang ke rumah masing-masing setelah acara selesai. Serta tidak melakukan konvoi, Apalagi menggunakan knalpot brong," papar Eddy saat diskusi bersama Dr.Lia Istifama M.E.I. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lia Istifhama Apresiasi PJ Wali Kota Madiun Fokus Angkat Local Wisdom
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |