TIMES SURABAYA, BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah ajak perempuan lebih berdaya dengan karya. Mereka diberi pelatihan membatik, agar semakin berdaya, kreatif dan bersemangat membangun negeri ini.
Dinas P3A-PPKB mengadakan Sosialisasi Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan Usaha Melalui Pelatihan Membatik. Acara ini dilaksanakan di Taman Wisata Puncak Langit Desa Kalimanis Kecamatan Doko.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah dan dihadiri oleh Muspika Kecamatan Doko, GOW, Remaja Putus Sekolah, Kader PKK, dan Perempuan Kepala Keluarga.
Dalam sambutannya, Bupati menyebutkan bahwa sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memajukan potensi yang ada di Kabupaten Blitar, salah satunya yaitu Batik. Terlebih perkembangan Batik di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan yang sangat pesat.
"Tak hanya itu, kegiatan pemberdayaan perempuan ini juga salah satu upaya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh kaum perempuan. Selain program-program pencegahan kekerasan terhadap perempuan, dan percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender," kata Mak Rini, Selasa (4/6/2024).
Oleh karenanya, Bupati meminta kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh sampai selesai, sehingga tambahan keterampilan pada hari ini dapat membuahkan hasil dan dapat memberikan manfaat tambahan pendapatan dan menjadi motivasi bagi ibu-ibu semua supaya bisa lebih kuat dan berdaya.
Menurut Mak Rini, pemberdayaan perempuan sangat penting dilakukan agar para perempuan dapat secara berkelanjutan meningkatkan kapasitas dan kepercayaan dirinya. Sehingga kaum perempuan dapat berpartisipasi aktif di setiap lini pembangunan yang ada di Indonesia.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu juga menyampaikan bahwa, sesuai data pada Profil Gender Kabupaten Blitar Tahun 2023 jumlah perempuan kepala keluarga atau PEKKA di Kabupaten Blitar sebanyak 30.764 orang. Para perempuan tersebut merupakan penanggungjawab utama atas kebutuhan dan kesejahteraan anggota keluarganya.
Sehingga perempuan diharapkan memiliki kekuatan, keberanian, dan kemampuan untuk mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri, baik secara individu maupun dalam masyarakat.
“Perempuan harus berkontribusi secara signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya,“ tegas Bupati Blitar.
Mak Rini menambahkan, terdapat tantangan utama yang secara umum dihadapi oleh para perempuan. Antara lain adanya ketidaksetaraan gender, misalnya akses yang lebih terbatas dalam memperolah kemudahan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, maupun sebagai pengambil keputusan dibandingkan dengan laki-laki.
Tantangan lain bagi perempuan yaitu adanya kekerasan berbasis gender, dimana perempuan lebih rentan mendapatkan kekerasan bahkan perdagangan manusia (trafficking) dan eksploitasi.
Untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh kaum perempuan tersebut dilakukan dengan cara melaksanakan program-program pencegahan kekerasan terhadap perempuan, percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan kegiatan pemberdayaan perempuan, yang salah satunya seperti kegiatan kita hari ini yaitu Pelatihan Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Usaha salah satunya melalui Pelatihan Membatik.
”Tujuan pelatihan membatik ini juga upaya untuk meningkatkan perbaikan pendapatan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan usaha ekonomi bagi perempuan agar bisa lebih mandiri, produktif dan berdaya, ”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Blitar, Drs. Hankam Indoro, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan membatik ini diikuti oleh perempuan kepala keluarga, remaja putus sekolah, kader PKK dan GOW Kabupaten Blitar dengan narasumber Tim Asosiasi Batik Kabupaten Blitar.
"Dipilihnya lokasi di Puncak Langit ini, juga sebagai upaya untuk memperkenalkan obyek wisata tersebut. Harapannya masyarakat luas bisa mengetahui bahwa di Desa Kalimanis terdapat obyek wisata yang layak untuk dikunjungi. Karena selain bisa menikmati udara yang sejuk juga bisa camping serta menikmati pemandangan Gunung Kawi dan perkebunan di bawahnya," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lewat Belajar Batik, Mak Rini Berdayakan Perempuan Lewat Karya
Pewarta | : Zaenal Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |