https://surabaya.times.co.id/
Berita

TMMD Mengubah Hidup: Kisah Widodo dan Tangis yang Tak Lagi Ditahan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:04
TMMD Mengubah Hidup: Kisah Widodo dan Tangis yang Tak Lagi Ditahan Widodo salah satu warga Desa Lengkong Lor, Nganjuk memeluk Babinsa sebagai ungkapan terimakasih kepada prajurit TNI Kodim Nganjuk yang sudah membangun rumahnya melalui program TMMD. (FOTO : Penrem Madiun for Times Indonesia)

TIMES SURABAYA, NGANJUK – Siang itu, Widodo berdiri terpaku di depan rumahnya di Desa Lengkong Lor,Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Rumah yang dulunya hanya berdinding kayu rapuh dan bambu tua, kini tampak kokoh dengan tembok semen yang baru saja selesai dibangun sebagian. 

Tangannya bergetar, dan untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun, air mata mengalir di pipinya. 

Pria paruh baya itu mengaku, selama ini hidupnya penuh keterbatasan, tapi ia selalu mencoba untuk tabah.

“Saya ini cuma petani kecil, penghasilan pas-pasan. Jangankan untuk memperbaiki rumah, buat makan sehari-hari saja sudah bersyukur,” ujarnya pelan sambil menyeka air mata yang terus jatuh.

Widodo sudah lama memendam impian: memberi tempat tinggal yang layak bagi keluarganya. Namun, mimpi itu selalu ia kubur dalam-dalam karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan.

Hingga akhirnya, mimpi itu terwujud lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang dijalankan Kodim 0810/Nganjuk.

Sabtu (31/5/2025), Babinsa Lengkong Lor, Serka Juhardi, datang memeriksa perkembangan renovasi. Tak kuasa menahan haru, Widodo memeluknya erat.

“Alhamdulillah, senang sekali. Saya nggak pernah menyangka rumah kami bisa diperbaiki,” katanya dengan suara parau.

Tak Sendiri, Ada 13 Rumah Lainnya

Program TMMD kali ini tidak hanya menyasar rumah Widodo. Ada total 13 rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, dan Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong, yang direnovasi. 

Dansatgas TMMD ke-124, Letkol Inf Andi Sasmito, menjelaskan, “Selain Rutilahu, kami juga melakukan pengecoran jalan sepanjang 1.100 meter yang menghubungkan kedua desa serta pembuatan lima sumur bor.”

Sebanyak 151 personel gabungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat turun tangan dalam program ini. “Kami ingin mempercepat pembangunan di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Letkol Andi.

Bukan Sekadar Pembangunan Fisik

Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, menegaskan, TMMD bukan hanya soal bangunan atau infrastruktur. “Ini soal memperkuat hubungan antara TNI dan rakyat, soal semangat gotong royong,” jelasnya. 

Program yang dulunya dikenal sebagai ABRI Masuk Desa (AMD) dan sudah berjalan sejak 1980 ini punya tujuan besar: memupuk kebersamaan, memperkuat ketahanan wilayah, serta membantu masyarakat bangkit secara ekonomi.

Untoro berharap, TMMD di Nganjuk ini akan membawa perubahan nyata. “Kami ingin kehidupan masyarakat semakin baik, tidak hanya secara ekonomi, tapi juga kesejahteraannya. Kalau masyarakat sejahtera, otomatis ketahanan wilayah juga semakin kuat,” tuturnya.

Lebih dari Sekadar Rumah Baru

Bagi Widodo, program ini bukan hanya tentang rumah baru. Ini soal harapan yang hidup kembali, soal mimpi lama yang akhirnya terwujud. Ketika ditanya apa harapannya ke depan, ia menjawab lirih. “Saya cuma ingin keluarga saya bisa hidup lebih baik, lebih tenang. Semoga semua ini membawa berkah.” (*)

Pewarta : Syarifah Latowa
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.