TIMES SURABAYA, SURABAYA – Perburuan koin jagat baru saja dimulai. Aminudin (42), salah satu coin hunter, demikian ia lebih suka dipanggil ketika bermain, begitu agresif berjalan kaki mengikuti petunjuk aplikasi.
Ia membolak-balik bebatuan, barangkali menemukan koin misterius yang tengah menjadi perbincangan pemburu harta karun 'sedunia' itu.
Sebagaimana namanya, koin jagat, memiliki makna dunia. Aplikasi Coin Hunt seakan menyasar seluruh segmen warga agar menjadi petualang baru, menjelajah alam bahkan perkotaan demi bertemu sebuah keberuntungan yang berwujud koin.
Aminudin alias pria pemilik nama beken Cimin, mengaku sekadar ikut-ikutan tren baru. Tak mau ketinggalan alias fear of missing out (Fomo).
"Mengikuti game yang lagi viral untuk terus update," ujar warga Dinoyo ini, Selasa (14/1/2025).
Konon, ada hadiah menarik bagi pemburu yang berhasil mendapatkan koin dengan nilai atau kode tertentu. Makanya, Cimin pun iseng mencoba peruntungan. Barangkali saja, ya, namanya rejeki.
"Coba-coba aja," tandasnya.
Ia akan berangkat selepas rutinitas harian. Membuka aplikasi dan mengikuti petunjuk lokasi atau posisi koin bersembunyi. Kabarnya, koin-koin yang memiliki wujud fisik itu disebar oleh orang tak dikenal saat malam.
Koin berada di area terbuka seperti di kawasan taman, tanpa disebutkan titik koordinat pasti. Terkadang, pemburu bisa saja lupa diri, tak bisa mengendalikan langkah kaki sehingga menginjak-injak tanaman yang rapi menjadi berantakan.
"Padahal kalo pemain itu paham akan aturan sudah dijelaskan di aturannya," kata Cimin.
Nah, lantas bagaimana aturan mainnya?
"Soal aturan main sebenarnya sudah ada di aplikasi, mungkin orang malas baca saja," tambahnya.
Pertama-tama, peserta bisa memakai petunjuk atau kartu harta karun untuk mencari titik lokasi koin fisik. Setiap koin memiliki nomor seri dan kode penukaran unik.
Peserta yang berhasil menemukan koin, dapat menyelesaikan proses verifikasi untuk menukarkan dengan uang tunai.
Total ada 1.086 koin disebar. Termasuk koin emas senilai Rp100 juta per koin. Koin silver senilai Rp10 juta per koin dan koin keberuntungan dengan nilai beragam mulai Rp300 ribu sampai Rp1 juta per koin.
Koin jagat hanya disembunyikan di lokasi yang aman dan mudah diakses. Pihak pengembang aplikasi juga menulis dalam panduan agar pengguna tetap mengutamakan keamanan dan kesenangan dalam bermain.
Peraturan yang disertakan termasuk larangan memasuki area berbahaya atau area terlarang seperti perairan, lokasi konstruksi, tempat tinggi, atau properti pribadi milik orang lain.
Pengguna diminta tidak memanjat, merusak, masuk tanpa izin ke area terlarang terutama properti pribadi seperti rumah, tempat ibadah dan zona lalu lintas.
Selain itu, imbauan lain yang disertakan adalah menghindari merusak fasilitas serta tidak menggangu ketertiban umum. Aplikasi Jagat berhak mendiskualifikasi peserta dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam menangani setiap insiden yang melanggar hukum.
Terkait keselamatan lalu lintas dan perlindungan pribadi juga diatur karena event perburuan mungkin mengharuskan peserta untuk berjalan kaki atau berlari jarak pendek di kawasan perkotaan.
Apabila pergi di malam hari, disarankan beramai-ramai bersama teman atau keluarga dan menghindari tempat sepi.
Tujuh Taman di Surabaya Jadi Berantakan
Gara-gara wabah koin jagat, tujuh taman dan beberapa jalur hijau di Kota Surabaya tampak berantakan akibat pemain yang tak paham aturan.
Aksi perburuan koin keberuntungan ini menyasar
jalur hijau di Simpang Dukuh dan Genteng Kali, Taman Bungkul, Taman Lumumba, Taman Teratai, Taman Prestasi, Taman Paliatif hingga Taman Ekspresi.
Serangan pemburu 'koin keberuntungan' yang dapat ditukar dengan hadiah uang itu terus berlanjut hingga saat ini.
Berdasarkan penelusuran, koin disebar secara misterius di sejumlah lokasi. Mulai jalan protokol, taman, kantor instansi sampai rumah sakit.
Warga rela bersusah payah mencari dengan berbagai cara. Seperti mengais rerumputan sampai membongkar bebatuan termasuk yang berada di kawasan taman.
Ketua Tim Kerja Pengelolaan Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Surabaya, Agustinus Hendra meminta Satpol PP Kota Surabaya agar menertibkan seluruh warga yang melakukan pengrusakan taman akibat berburu koin jagat yang tengah viral.
"Terkait fenomena koin jagat, saat ini pelaporan dilakukan internal saja dan disampaikan ke Satpol PP melalui koordinasi antar OPD," ucapnya.
Sementara ini, DLH mulai melakukan blokade di area taman berupa garis pembatas untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perburuan Koin Jagat Surabaya, Peserta Harus Paham Aturan Main
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |