https://surabaya.times.co.id/
Berita

Berlayar dari Flores, ABK KM Rahmatika Ditemukan Meninggal Saat Melintas di Perairan Probolinggo

Rabu, 09 November 2022 - 10:29
Berlayar dari Flores, ABK KM Rahmatika Ditemukan Meninggal Saat Melintas di Perairan Probolinggo Sat Polairud membantu evakuasi ABK KM Rahmatikan yang ditemukan meninggal di dalam kapal. (Foto: Humas Polres Probolinggo for TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Lilik Nur Kapit (24) asal Desa Gunem, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, seorang anak buah kapal atau ABK KM Rahmatika ditemukan meninggal di perairan utara Probolinggo. Korban ditemukan meninggal saat dalam perjalanan pulang usai tangkap ikan di perairan Flores, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan keterangan dari Sat Polairud Polres Probolinggo, KM Rahmatika telah berlayar selama enam bulan lamanya, hingga pulang menuju pelabuhan Probolinggo.

Di dalam KM Rahmatika tersebut berisi sekitar 28 ABK yang bekerja, termasuk seorang nakhoda. Kapal yang membawa puluhan ABK itu melintas di perairan utara Probolinggo, seusai berlayar menangkap ikan di Flores

Kasat Polairud Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno mengatakan, informasi yang diterima bahwa korban bernama Lilik Nur Kapit, meninggal dunia pada Jumat (4/11/2022) lalu. Korban meninggal di atas kapal saat pulang mencari ikan.“Korban meninggal di atas kapal karena sakit demam,” ungkap Slamet, Rabu (9/11/2022).

Evakuasi terhadap korban selanjutnya dilakukan oleh petugas Sat Polairud bersama ABK KM Rahmatika lainnya ke RSUD setempat di Probolinggo. Menurut Slamet, saat itu kapal tersebut hendak pulang menuju Pelabuhan Probolinggo.

“Hasil pemeriksaan di RSUD, korban meninggal karena sakit. Tidak ditemukan adanya tindak kekerasan dalam insiden tersebut,” kata Slamet, usai pimpin kegiatan evakuasi jenazah.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh ABK menggunakan kapal mesin yang berlayar di lautan utamanya di perairan laut utara Probolinggo, hendaknya untuk berhati-hati dan waspada, karena untuk saat ini diprediksi terjadi cuaca ekstrem oleh BMKG yang terjadi di perairan wilayah Jawa Timur, di musin penghujan saat ini.

Pihak BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, sebelumnya telah memprediksi cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana alam  seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan tanah longsor di sejumlah wilayah Jatim, diprediksi akan terjadi pada 4-10 November 2022.

Berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur saat ini berada pada musim hujan dan kondisi dinamika atmosfer masih cukup berpotensi cukup mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan.

Hasil dinamika analisis atmosfer di wilayah Jawa Timur, saat ini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby , serta suhu di permukaan perairan laut di Jawa Timur masih hangat dengan anomaly antara +0.5 sampai dengan +2.5 derajat Celsius, sehingga supali uap air akan semakin banyak di atmosfer.

Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstremseperi hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.   

Beberapa wilayah yang patut diwaspadai yang memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujuan es maupun tanah longsor untuk wilayah daratan tinggi) untuk periode tanggal 4 sampai 10 November 2022.

Yaitu di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar.

Kemudian Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jumber, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada akan terjadinya atau dampak bencana hidrometeorologi tersebut.

“Dengan begitu, para pekerja laut atau ABK yang menggunakan kapal mesin atau KM seperti KM Rahmatika, untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem. Karena di perairan utara Probolinggo, juga dprediksi oleh BMKG termasuk wilayah yang akan mengalami cuaca ekstrem,” ucap Slamet.(*)

Pewarta : Dicko W
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.