TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Pj Kepala Desa Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso berjanji akan mengganti ulu-ulu air sesuai dengan yang diinginkan petani. 

Hal itu disampaikan setelah dia digeruduk puluhan petani di pendapa Kecamatan Sukosari, Senin (8/1/2024). 

Permasalahan ini berawal ketika mantan kades sebelumnya meng-SK ulu-ulu air tanpa musyawarah dengan petani pertengahan Desember 2023 lalu. 

Padahal sudah ada petugas yang selama ini mengairi sawah petani dan kinerjanya dinilai cocok. 

Sebenarnya puluhan petani protes sejak awal pengangkatan ulu-ulu air tersebut. Petani meminta agar yang di-SK adalah petugas yang sudah jelas kerjanya yakni atas nama Sumahla. 

Bahkan sebanyak 54 petani sudah bertandang tangan dan beberapa kali melakukan protes agar petugas segera diganti. 

Petani menilai kinerja ulu-ulu air yang baru tidak becus. Tetapi Pj Kepala Desa yang baru hanya minta diberi waktu dan tidak ada tindak lanjut. 

Petani yang sudah tidak sabar, kemudian menggeruduk balai desa. Tetapi Pj Kades tidak ada di balai desa dan ada di kecamatan. Petani pun mengejarnya ke Kantor Kecamatan Sukosari. Di sana akhirnya Pj Kades menemui petani. 

Dalam musyawarah yang dihadiri Sekdes Desa Kerang itu, petani sempat bersitegang dan meninggikan suara karena sudah kesal. 

“Kalaupun bapak tetap mempertahankan yang lama, kami akan memakai petugas yang kami usulkan,” kata Wafi salah seorang petani. 

Setelah melalui perdebatan yang sangat alot, akhirnya terjadi kesepakatan antara petani dan pihak desa. 

Pj Kepala Desa Kerang, David Wijayanto mengakui memang ada usulan pergantian ulu-ulu air dari petani di Dusun Kerang Krajan. 

“Dari awal memang menginginkan adanya perubahan,” kata dia saat dikonfirmasi usai musyawarah dengan petani. 

Menurutnya, dengan musyawarah ini akhirnya disepakati untuk digantikan. “Cuma besok tinggal menunggu, yang bersangkutan nanti dipanggil. Sorenya mungkin sudah beres,” terang dia. 

Menurutnya, SK untuk ulu-ulu air yang baru segera diurus. Tentu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh masyarakat Dusun Kerang Krajan. 

Dia memastikan pihak desa akan mengeluarkan SK baru pengangkatan ulu-ulu air dan masih menunggu proses. Apalagi kata dia, petani ingin pergantian petugas. 

“Karena mungkin yang lebih paham petani. Kita selaku perangkat desa menampung partisipasi yang tahu, yang punya sawah,” jelas David.(*)