https://surabaya.times.co.id/
Berita

Rutan Medaeng Overload 400 Persen, Dihuni 2500 Orang padahal Kapasitasnya 500

Senin, 16 Agustus 2021 - 10:54
Rutan Medaeng Overload 400 Persen, Dihuni 2500 Orang padahal Kapasitasnya 500 Ilustrasi Rutan Kelas 1 Surabaya atau Rutan Medaeng. (Foto: dok. TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Meski Kanwil Kemenkumham Jawa Timur seringkali memberikan remisi kepada WBP (Warga Binaan Perlmasyarakatan) di sejumlah Rutan (Rumah Tahanan) dan Lapas (Lembaga Perlmasyarakatan), sejumlah rutan kian penuh dan sesak. Seperti Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo (Rutan Medaeng), jumlah penghuni semakin bertambah dan mengalami kelebihan kapasitas (Overload).

Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya, Wahyu Hendra Jati mengatakan bahwa sebenarnya Rutan Medaeng hanya dapat menampung sekitar 500 narapidana. Namun, saat ini kondisi lapas meningkat lebih dari 400 persen, atau sekitar 2.500 narapidana.

"Sebenarnya, (Rutan Kelas 1 Surabaya) hanya menampung 500 (narapidana),  sudah overload. Kini dihuni sekitar 2500 tahanan," kata Wahyu, melalui rilis Minggu (15/8/2021).

Ia menuturkan bahwa sebenarnya ia miris jika melihat kondisi Rutan yang overload tersebut. Ia semakin tak tega ketika melihat para narapidana sedang tidur. Sebab, kondisi yang sesak tersebut membuat WBP tidur saling berhimpitan.

Ia pun mengakui bahwa rutan Kelas I Surabaya ini tak layak. Struktur bangunan Rutan Kelas 1 Surabaya yang menurutnya tak memenuhi syarat untuk ditempati para narapidana dewasa.

"Sangat tidak manusiawi, harus ada perubahan dan perombakan (kapasitas rutan). Pernah saya lihat sendiri, saat mengecek salah satu blok tahanan terlihat ada yang tidur dengan posisi berdiri," ujarnya.

Begitu juga kondisi toilet yang tak sudah tidak layak lagi, sehingga kata Wahyu, seringkali ada yang narapidana yang terpaksa buang air kecil sembarangan dan menyebabkan kondisi kian kumuh, kotor, tak sedap, hingga menyebabkan penyakit.

Data yang dihimpun dari Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo bahwa Rutan Kelas I Surabaya menyebutkan, sebenarnya lokasi itu diperuntukkan para tahanan anak di tahun 1975. Lambat laun, sekitar tahun 1985, Rutan Kelas 1 Surabaya mulai dialih fungsikan sebagai Rutan dewasa pasca diresmikan.

Kini, Wahyu berupaya mengusulkan kepada pemerintah, KemenkumHAM, hingga beberapa instansi terkait agar merombak kapasitas dan beragam permasalahan di dalamnya. Supaya, lebih 'memanusiakan manusia' di dalamnya.

"Sebagai kota metropolitan, sudah seharusnya ada (rutan) yang layak, tentu harus didukung oleh pemerintah daerah. Saya, sebagai Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya mengusulkan supaya ada penataan ulang pada bangunan Rutan Medaeng, dalam bentuk kapasitas dan struktur bangunannya," tuturnya.

Wahyu menyatakan, pihak Rutan Medaeng berencana hendak bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi untuk menindaklanjuti usulan perihal pembangunan rutan khusus narkoba di Kota Surabaya. Mengingat, Pemkot Surabaya memiliki beragam lahan kosong untuk ditempati. (*)

Pewarta : Khusnul Hasana (MG-242)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.