https://surabaya.times.co.id/
Berita

Pelatihan Jurnalistik, Kepala BPTP Jatim Menilai Tepat Bersama TIMES Indonesia

Jumat, 06 Desember 2019 - 21:00
Pelatihan Jurnalistik, Kepala BPTP Jatim Menilai Tepat Bersama TIMES Indonesia Pelatihan jurnalistik yang diadakan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jatim bersama TIMES Indonesia , Jumat (6/12/2019) sore. (FOTO: widodo irianto/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, MALANG – Kepala BPTP Jatim (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur), Dr. Ir Chendy Tafakresnanto.MP begitu bersemangat dan penuh harap ketika membuka pelatihan jurnalistik bersama TIMES Indonesia bagi para tenaga penyuluh BPTP, Jumat (6/12/2019) sore.

Ada harapan besar yang dikemukakan Chendy karena prestasi atau hasil penelitian masih belum banyak disampaikan kepada khalayak.

"Menurut saya ini penting. Karena ini hal positif ini harus disampaikan kepada publik, di TIMES Indonesia sudah tepat," katanya dalam prolognya.

Pelatihan-jurnalistik-yang-diadakan-BPTP-b.jpg

Bersama Direktur Pengembangan Bisnis TIMES Indonesia, Sri Widjiwahyuning Utami, Chendy mengingatkan kepada para penyuluh pertanian yang mengikuti pelatihan itu, rekam jejak positif tentang BPTP ini harus segera dimulai.

Direktur Pengembangan Bisnis TIMES Indonesia, Sriwidji Wahyuning Utami yang akrab dipanggil Naning Yusuf pun memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya upaya meninggalkan rekam jejak positif yang harus dilakukan BPTP atas segala bentuk prestasi, inovasi dan usahanya.

Naning lantas memberi gambaran bahwa 80% lebih konten yang tertera di Google tentang Indonesia secara global masih negatif. Data itu masih akan tersimpan selama 25 tahun. Ini waktu yang sangat lama.

Pelatihan-jurnalistik-yang-diadakan-BPTP-c.jpg

"Karena itu betapa pentingnya membangun ketahanan pertanian di era digital ini," ujarnya.

Ia katakan, siapapun baik perseorangan maupun lembaga, tidak akan ada yang mau meninggalkan rekam jejak negatif. "Kita harus memanfaatkan sebesar-besarnya dan seluas-luasnya kehadiran penyedia infrastruktur teknologi canggih seperti Google di tengah-tengah kita ini. Ibarat kita mau pergi, maka kita harus menggunakan kendaraan yang tepat, cepat dan bisa kemana-mana," tandasnya.

Mempunyai blog atau media indy seperti BPTP,  kata Naning juga its OK. Google juga menyediakan infrastruktur itu. Namun ibarat kanal, Google telah mengatur semua insfrastruktur itu dengan kanal-kanal dengan batasan-batasan tertentu.

Pelatihan-jurnalistik-yang-diadakan-BPTP-d.jpg

Media meanstream juga diberi ruang, bahkan jauh lebih lebar, daya jangkaunya lebih luas.

Untuk menjadikannya, harus melalui regulasi yang sangat ketat, melewati dewan pers dan terverifikasi. "Datanya pasti akan tersimpan jauh lebih lama dibanding lainnya. Datanya akan tersebar jauh lebih kemana-mana," kata Naning.

"Karena itu yuk kita bikin sesuatu itu yang efektif dan efisien tapi hasil sangat optimal. Media meanstream adalah perusahaan yang dikelola secara profesional. Di situ ada penanggungjawab. Misalnya ada direktur, ada pemimpin redaksi, ada redaktur, ada jurnalis dan sebagainya," ujarnya.

Selain Naning Yusuf, Wakil Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia, Wahyu Nurdiyanto juga berbicara soal bagaimana membuat berita yang baik.

Pelatihan-jurnalistik-yang-diadakan-BPTP-e.jpg

Di era digital ini, kata Wahyu, menulis berita tidak perlu panjang-panjang karena orang tidak suka tulisan yang panjang. "Namun tidak boleh menyimpang dari aturan baku 5W+1H," katanya.

Kuncinya,  kata Wahyu memang harus banyak menulis,  karena menulis itu sama dengan dakwah.

"Apapun karya anda di sini, tulislah. Sebab kami yakin di BPTP banyak hal-hal positif yang memang patut ditulis, direkam jejaknya. Menemukan alat pengolah pertanian, tulislah. Begitu juga penemuan-penemuan teknologi pengembangan tanaman," kata Wahyu.

Pelatihan-jurnalistik-yang-diadakan-BPTP-ff.jpg

Dengan menulis, lanjut Wahyu akan menjadi jejak sejarah bagi penulisnya. Karena berada di lingkungan pertanian, untuk menanam jejak positif, ia mengajak tidak usah menulis masalah politik atau yang trending hari ini. "Tetapi menulislah dari yang ada di sini, apa saja yang telah dihasilkan BPTP, biar orang tahu," ujarnya.

Kepala BPTP Jatim berharap pelatihan jurnalistik bersama TIMES Indonesia ini akan  mamapu memberi wawasan baru bagi para tenaga penyuluh BPTP.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Widodo Irianto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.