TIMES SURABAYA, SURABAYA – Tegas dan menjunjung disiplin tinggi. Sosok itu nampak pada Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi. Maka tak salah jika ia selalu berada di barisan depan dalam setiap roda organisasi.
Wahid mengemban sejumlah amanah sejak mahasiswa. Ia merupakan eks aktivis dan selalu menjadi garda utama.
"Saya senang berorganisasi," kata Wahid, Rabu (30/3/2022).
Ia mendapat kepercayaan memimpin sejumlah jabatan penting. Mulai dari dunia pendidikan, olahraga, kebangsaan, hingga keagamaan.
Dalam dunia pendidikan misalnya. Wahid dikenal sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim. Saat ini dia juga menjabat sebagai ketua umum di beberapa lembaga. Seperti Ketua Umum IKA ITS Wilayah Jatim merangkap Ketua IKOMA ITS.
Sementara di cabang olahraga, Wahid menjadi Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia Jatim, Ketua Umum Gate Ball Jatim, dan Ketua Umum Sepak Takraw Jatim.
Begitu pula di dunia Diklat. Setiap pelaksanaan Diklat, Wahid selalu ditunjuk sebagai ketua.
"Dan sampai selesai Diklatpun, saya masih diminta sebagai ketua alumni Diklat. Di antaranya adalah pemantapan nilai-nilai kebangsaan Lemhanas. Saya sampai sekarang masih menjadi Ketua Umum Lemhanas Jatim," ungkapnya.
"Teman-teman itu memanggil saya sebagai presiden, jadi kalau ketemu manggil saya itu Pak Presiden. Karena jadi presiden beneran itu ya susah," ujar Wahid berkelakar.
Bahkan dalam dunia religi, Wahid Wahyudi juga menjadi Ketua Dewan Pembina Lembaga Takmir Masjid Indonesia Wilayah Jatim di bawah PWNU Jatim.
Wahid juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. Sebelumnya ia menjadi Ketua Umum Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) MUI Jatim.
Tak hanya itu saja. Di lingkungan perumahan, Wahid cukup lama menjadi Ketua Rukun Warga (RW). Tercatat sepanjang 15 tahun. Tepatnya di Sakura Residence, Ketintang, Surabaya.
"Alhamdulillah setelah 15 tahun menjadi Ketua RW itu sudah ada yang menggantikan," ungkapnya.
Lepas dari Ketua RW. Rupanya warga sekitar masih menginginkan Wahid menjadi tokoh pelindung dan pengayom. Mereka mulai mendorong Wahid agar mau menjadi Ketua Rukun Tetangga (RT).
"Setelah itu tahun berikutnya ada pemilihan Ketua RT. Tahun berapa saya sampai lupa, tetangga-tetangga saya itu pada guyon karena Pak Wahid berpengalaman menjadi Bupati Lamongan, berpengalaman juga menjadi Wali Kota Malang, maka saya dipercaya oleh tetangga-tetangga saya menjadi Ketua RT dan sampai sekarang saya menjadi Ketua RT. Sehingga kalau panjenengan ke perumahan saya cukup bertanya rumahnya Pak RT itu di mana," canda Wahid.
Saat ditanya apakah Wahid juga mendapat honor RT sesuai ketentuan Pemkot Surabaya, ia tersenyum.
"Saya memang diberi bendahara saya buku tabungan katanya setiap bulan dapat honor. Belum sempat ngeprint sehingga saya tidak tahu honornya berapa, jadi selama bertahun-tahun nggak mungkin honornya banyak ini," ucapnya seraya tertawa.
Berbagai pengalaman sebagai organisatoris ulung, membuat semua roda organisasi di bawah kepemimpinan Wahid Wahyudi, terbukti berjalan dengan maksimal. Karena ia melakukan manajemen organisasi sebaik mungkin.
"Di mana saya meminta jajaran khususnya sekretaris, bendahara, dan bawahan-bawahan level bawah saya ini betul-betul orang yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) sehingga hanya hal-hal yang membutuhkan kebijakan saja yang rapat-rapat harus saya pimpin," ujarnya berbagi tips.
Apalagi saat ini teknologi juga semakin memudahkan komunikasi dan koordinasi.
"Setiap organisasi ada grup di Whatsapp sehingga kami melakukan koordinasi-koordinasi itu. Bagi saya, aktif di berbagai organisasi itu adalah hiburan," katanya.
"Saya memang ingin memanfaatkan waktu saya sebaik-baiknya sehingga kalau dibaca di Whatsapp saya di pic profile di situ saya tulis, kebahagiaan Anda adalah cermin bagaimana Anda membahagiakan orang lain," ungkap Pj Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |