https://surabaya.times.co.id/
Berita

NIMCA Museum Boyong Ratusan Barang Antik ke Surabaya

Sabtu, 21 September 2024 - 09:52
NIMCA Museum Boyong Ratusan Barang Antik ke Surabaya Pengunjung menikmati barang-barang antik dalam pameran 1st Annual Art & Artifact Exhibition bertajuk The Secret of Archipelago di Resto Nine Surabaya, Jumat (20/9/2024) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ratusan koleksi benda kuno bernilai tinggi terpajang di sepanjang selasar Resto Nine, Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya. 

Barang antik ini berasal dari dimensi waktu beragam dengan segala historis peradaban. Terutama Kawasan Asia Timur.

Patung terakota, keramik, guci anggur, pedang, topeng, alat musik kecapi, lampu hias kuno, lukisan, keris, hingga piring dari Dinasti Qing. Rata-rata artefak tersebut adalah koleksi pribadi. Pemilik merawat dari generasi ke generasi secara turun temurun. Beberapa membutuhkan sentuhan pelestarian berabad.

Selain itu juga ada seni kontemporer yang menampilkan patung instalasi dan lukisan Codeisme pertama di dunia karya Doddy 'Mr D' Hernanto. 

Keseluruhan seni agung itu menjadi bagian penting 1st Annual Art & Artifact Exhibition bertajuk The Secret of Archipelago mulai 20 September hingga 20 Oktober 2024. Founder NIMCA Museum, Noor Ibrahim, begitu antusias menceritakan pameran kali ini.

"The Secret of Archipelago menjadi tema besar pameran seni tahunan kami di Surabaya," kata Noor Ibrahim saat pembukaan pameran, Jumat (20/9/2024) malam.

Ibrahim selaku penyelenggara memilih Resto Nine sebagai lokasi karena pemiliknya merupakan kolektor benda-benda kuno maupun seni kontemporer. Dengan demikian, sejalan harapan NIMCA Museum melestarikan artefak warisan leluhur. Baik artefak asli Nusantara maupun artefak yang datang masuk ke negeri ini karena perdagangan dan akulturasi budaya.

Artefak sendiri menjadi akar identitas sebuah bangsa. Meskipun melintas batas teritorial, identitas asli bersifat melekat membanggakan.

"Negeri ini adalah negeri yang sangat besar, negeri yang kaya raya. Saya harap ini bisa terus menjadi gerakan kebudayaan untuk seluruh masyarakat, bukan hanya seniman dan kolektor saja agar mencintai budaya Nusantara," ucapnya. 

Ke depan, Noor Ibrahim ingin pameran artefak dan seni rupa ini dapat melibatkan kolektor internasional sehingga terwujud sebuah impian harmonisasi, diplomasi seni budaya lintas negara.

Pameran-Barang-Antik-2.jpgPorselen Tiongkok dari lintas dinasti ditampilkan dalam pameran 1st Annual Art & Artifact Exhibition bertajuk The Secret of Archipelago di Resto Nine Surabaya, Jumat (20/9/2024) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Sebagaimana dalam pameran tersebut, Noor Ibrahim juga mengundang kolektor dari Kuala Lumpur dan Jerman. Ada barang-barang artefak berasal dari Belanda yang dikoleksi selama tiga puluh tahun. Total 46 item dipamerkan oleh Gauda Porcelen, demikian nama galerinya. 

Sementara dari dalam negeri, aneka senjata tradisional dari Borneo, Dayak, Majapahit dan benda-benda peninggalan lain begitu menarik perhatian.

Ibrahim juga menampilkan karya buatannya berupa patung berbahan aluminium dan kayu jati. Salah satu patung berkepala Garuda menenteng senjata berjudul Dedicated for My Father-mengisahkan jiwa korsa seorang tentara. Tak lain adalah ayahanda tercinta. 

"Saya membuatnya selama enam bulan, sudah pernah saya pamerkan di Singapura," kata Ibrahim.

Pada bagian etalase lain, Agung Idamanto memamerkan koleksi barang kuno berupa patung tanah liat Gajah Mino. Seakan menarik perjalanan kembali mundur pada abad ke-13 sampai abad ke-16 masa Kerajaan Majapahit.

Gajah Mino penuh daya tarik mistis dengan kepala gajah dan tubuh ikan sebagai simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan keseimbangan antara kehidupan darat dan air. Patung ini biasa digunakan sebagai dekorasi pada candi era Majapahit. Gajah di masa itu menunjukkan tingkat status sosial tinggi. 

Beralih ke Budi Ancient, kolektor mengusung Patung Rahwana dan Naga Kembar, gayung dan centong peranakan, patung perunggu Gresikan dan patung loro blonyo. 

Irza Lubis, menunjukkan koleksi patung maharesi besi pamor dari zaman Kerajaan Pajajaran. Patung orang semedi berukuran 29 centimeter itu masih utuh tanpa cela.

Pembuatan patung pamor sendiri membutuhkan proses panjang dengan teknik tempa 6000-7000 lipatan logam. Selain itu, juga ada Patung Ritual Hudoq yang berasal dari Dayak, Kalimantan diperkirakan periode awal abad ke-20. 

Masih banyak lagi koleksi benda antik yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Porselen Cina, patung abad ke-13 era Majapahit, Pedang Wu Wang Fuchai Shanlong, Patung Batu Guanyin dari Dinasi Tang dan Tenmoko dari yang populer pada masa Dinasti Song. 

Pameran Libatkan Delapan Pelukis Kawak

The Secret of Archipelago tak hanya memanjakan mata pengunjung dengan daya pikat barang-barang langka. Tetapi juga secara khusus mengajak delapan perupa kaliber internasional.

Doddy 'Mr D' menampilkan empat karya Codeisme. Satu di antaranya berjudul Secret of Temple, scan menembus peramban menuju literatur Candi Borobudur. Lukisan ini merupakan karya terbaru dari ahli matematika tersebut.

Kemudian Soekarno, Albert Einstein, dan Legacy. Goresan cerdas itu menggabungkan teknik ilusi difusi, graffiti dan coding. Keseluruhan melebur menjadi satu menciptakan sebuah rahasia besar. 

"Lukisan ini berkonten, gabungan teknologi artificial intelligent pada pengerjaan animasi. Sementara pengkodingan tetap analog," kata pria kelahiran Mojokerto, 24 November 1961 tersebut. 

Bagi Mr D, arsip adalah kekuatan. Setiap generasi bisa belajar dari sejarah. Sebagaimana lukisan Codeisme. Arsip yang tersimpan dalam maha data. 

Sementara Ben Wong, pelukis kelahiran 15 Januari 1949 unjuk empat seni lukis berbahan cat minyak di atas kanvas. Dancing Koi, The Passion #2, The Passion #1 dan Satisfaction #1. Ada pula karya-karya Franziska Fennert, Nasirun, Sujono, Tjokorda Bagus Wiratmaja dan Agus Suwage yang menampilkan lukisan Perjalanan ke Timur gabungan bahan cat air dan saripati tembakau. Lukisan 'Perahu Nuh' itu sekaligus menjadi sampul katalog dan tema besar pameran.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.