TIMES SURABAYA, KEDIRI – Penataan Kampung Inggris Kediri di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri bakal dimulai 2023 mendatang. Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana melakukan survei lapangan untuk memastikan persiapan penataan Kampung Inggris, Selasa (12/9/2022).
Survei lapangan Kampung Inggris Kediri ini dilakukan Bupati Kediri bersama dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kediri, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, termasuk dari Pemerintah Desa Pelem dan Tulungrejo.
"Kita melakukan survei lokasi (Kampung Inggris Kediri) yang kesekian kalinya memastikan bahwa penataan Kampung Inggris pada tahun depan yang akan dilakukan lelang pada November bisa berjalan dengan maksimal," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Satu persatu wilayah yang akan mendapatkan sentuhan penataan ditelusuri. Dari survei dan koordinasi di lapangan Kampung Inggris Kediri, Bupati Kediri menilai masih ada beberapa hal yang perlu dimatangkan diantaranya terkait ruang terbuka hijau (RTH) termasuk rencana penutupan ruas Jalan Anyelir dan Brawijaya.
"Untuk menutup dua ruas jalan itu nanti akan kita rapatkan dengan Dishub kemudian terkait RTH akan diselesaikan Dinas Lingkungan Hidup," ungkapnya, usai melakukan survei Kampung Inggris Kediri.
Penataan Kampung Inggris Pare itu masuk dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dikerjakan kolaborasi antara Kementerian PUPR RI melalui Ditjen Cipta Karya dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Anggaran yang akan dialokasikan sekitar Rp47 miliar baik dana APBN maupun APBD Kabupaten Kediri.
"Paling besar di perbaikan drainasi, IPAL, kemudian perbaikan jalan, pedestrian itu nanti kita rapikan," tutur Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Pengerjaan penataan Kampung Inggris Pare itu, lanjut Bupati Kediri, hal-hal yang berkaitan dengan dasar penataan program Kotaku seperti drainase maupun IPAL dikerjakan oleh Ditjen Cipta Karya dan pelaksanaannya dibawah kendali BPPW.
Bupati Kediri berharap, jalan-jalan di Kampung Inggris nantinya bebas kendaraan bermotor. Dengan begitu, warga bisa menikmati kenyamanan ketika berjalan-jalan di Kampung Inggris.
"Mungkin hari ini masih banyak sekali sepeda motor, nanti kita perlu waktu sekitar 5 tahun ke depan untuk melakukan sosialisasi sampai bisa dua ruas Jalan Anyelir dan Brawijaya itu menjadi jalan yang bebas kendaraan bermotor," tuturnya.
Penataan Kampung Inggris Pare sendiri merupakan salah satu bagian dari usaha untuk menjadikan Kampung Inggris sebagai tujuan wisata pendidikan atau eduwisata di Kabupaten Kediri, sekaligus disatukan dalam satu paket wisata bersama tujuan wisata lain di Kabupaten Kediri seperti Gunung Kelud dan Gunung Wilis.
Kampung Inggris Pare juga diharapkan bisa menjadi salah satu tempat transit bagi para wisatawan setelah turun dari Bandara baru yang tengah dibangun saat ini.
Berbicara tentang Kabupaten Kediri memang tidak bisa lepas dari keberadaan Kampung Inggris, pusat belajar bahasa Inggris yang sudah ternama di Jawa Timur. Kampung Inggris Pare merupakan satu-satunya Kampung Inggris yang tumbuh secara natural serta menjadi yang terbesar. Di kota dan kabupaten lain ada yang sudah memulai membuat Kampung Inggris, namun tidak tumbuh berbasis komunitas seperti di Kampung Inggris.
Meski sempat menurun akibat pandemi, belakangan pengunjung Kampung Inggris juga makin meningkat, bahkan di bulan Desember 2021 lalu diperkirakan pengunjung Kampung Inggris ada 4 ribu. Sebelum pandemi pengunjung Kampung Inggris mencapai 600.000 orang pertahun.
Berbicara tentang Kampung Inggris Kediri tidak bisa dipisahkan dari sosok Muhammad Kalend Osen, pendiri Basic English Course (BEC) yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris Pare. BEC yang berdiri sejak 15 Juni 1977 itu setidaknya telah meluluskan 27.000 peserta didik dengan sebaran alumni di tingkat nasional dan internasional.(*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |