https://surabaya.times.co.id/
Berita

Minyak Goreng Jadi Problem Besar, Menteri Muhammad Luthfi Dinilai Layak Dicopot

Jumat, 18 Maret 2022 - 10:55
Minyak Goreng Jadi Problem Besar, Menteri Muhammad Luthfi Dinilai Layak Dicopot Menteri Perdagangan (Mendag RI) Muhammad Luthfi. (FOTO: dok pribadi)

TIMES SURABAYA, JAKARTA – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddi  Ritonga menilai, Menteri Perdagangan (Mendag RI) Muhammad Luthfi layak direshuffle oleh Presiden RI Jokowi karena tak mampu menstabilkan pendistribusian minyak goreng hingga akhirnya menjadi problem serius secara nasional.

"Mendag sudah gagal dalam mengendalikan minyak goreng dan harganya. Ia juga tak berdaya terhadap mafia minyak goreng," katanya kepada TIMES Indonesia Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, permintaan maaf Muhammad Luthfi kemarin sebagai bukti ketidakberdayaan atas sepak terjang mafia minyak goreng. Ia berpandangan, sebagai menteri, Lutfi jelas lemah sehingga dapat dikendalikan mafia minyak goreng.

"Karena itu, mendag sangat pantas di reshuffle. Presiden Joko Widodo harus mampu mencari sosok menteri yang kuat dari rongrongan mafia minyak goreng," jelasnya.

"Masalahnya, adakah anak negeri yang kuat melawan mafia minyak goreng? Pertanyaan ini menjadi urgen mengingat mafia minyak goreng terkesan dekat dengan pihak-pihak yang merasa berkuasa," katanya.

Karena itu, yang urgen dilakukan Kepala Negara saat ini tentulah memutus kedekatan pihak-pihak yang merasa berkuasa dengan mafia minyak goreng. Presiden Jokowi harus juga mereshuffle pihak-pihak yang merasa berkuasa tersebut.

"Hanya dengan memutus rantai hubungan mafia minyak goreng dengan pihak yang merasa berkuasa, mendag mendatang dapat bekerja maksimal. Tanpa itu, reshuffle mendag hanya sia-sia belaka," ujarnya.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022) kemarin, Muhammad Luthfi meminta maaf kepada masyarakat karena pihaknya tak bisa mengontrol minyak goreng, hingga akhirnya menjadi problem yang berkepanjangan.

"Dengan permohonan maaf Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol. Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," katanya.

"Sementara ini, kita mempunyai datanya tetapi sekarang lagi diperiksa oleh polisi kepolisian oleh Satgas Pangan tetapi keadaannya sudah menjadi sangat kritis dan ketegangan yang mendesak," ujarnya. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.