TIMES SURABAYA, SURABAYA – Matahari mulai condong ke barat. Udara sore masih menyisakan kehangatan. Di GOR Hayam Wuruk Surabaya, puluhan warga India yang tergabung dalam Assosiasi Masyarakat India berdiri berjajar. Senyum mereka merekah. Di tangan mereka, ratusan paket takjil siap dibagikan.
Sabtu (8/3/2025), Asosiasi Masyarakat India Surabaya kembali menggelar aksi berbagi. 600 paket takjil mereka bagikan kepada siapa saja yang melintas di Jalan Hayam Wuruk.
Tak peduli siapa. Tak peduli dari mana. Semua mendapatkan yang sama. Mereka bukan Muslim. Tapi mereka ingin ikut berbagi. Ikut berpartisipasi. Ingin ikut merasakan semangat Ramadan.
Sejak pukul 16.00, mereka sudah bersiap. Di atas meja, ratusan nasi kotak tersusun rapi. Senyum dan sapaan hangat menyambut setiap orang yang mendekat.
Takjil pertama diterima oleh Bona. Seorang pengemudi ojek online. Matanya berbinar. "Alhamdulillah. Sangat membantu. Kadang saya masih di jalan pas magrib, susah cari makanan," ujarnya sambil tersenyum.
Di sebelahnya, Kabirnem, warga Sawunggaling, menerima takjil dengan wajah penuh syukur. "Terima kasih. Ini benar-benar berarti bagi kami," katanya lirih.
Bagi mereka yang melintas, ini mungkin hanya sekantong makanan berbuka. Tapi bagi yang memberi, ini adalah bentuk kasih sayang. Bentuk kepedulian.
Toleransi yang Nyata
Mrs. Minakshi Srivastava, Presiden Indian Association Surabaya, tersenyum bangga. "Kami lakukan ini setiap tahun. Ini wujud penghormatan kami terhadap nilai toleransi," ujarnya.
Baginya, berbagi bukan soal agama. Bukan soal perbedaan. Ini tentang kebersamaan. Tentang kemanusiaan.
Albert Singh, member Asosiasi Masyarakat India Surabaya yang memfasilitasi acara ini, menegaskan bahwa aksi sosial ini bukan yang terakhir.
"Ramadan ini, kami berbagi takjil. Mungkin ke depan, ada aksi sosial lain. Yang penting, kami ingin berbagi dan saling mendukung," ujarnya penuh semangat.
Albert Singh mengungkapkan Assoasias Masyarakat India ini sudah terbentuk sejak lama.
"Di momen ramadan ini kami masyarakat India yang ada di Surabaya membagikan hasil usaha kami disini kepada teman-teman muslim yang sedang menjalankan puasa ramadan," ujarnya.
Ramadan: Bulan Kasih Sayang
Di tengah hiruk-pikuk kota, masih ada tangan-tangan yang terbuka untuk berbagi. Masih ada hati yang tulus untuk peduli.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Ramadan adalah tentang berbagi. Tentang kasih sayang. Tentang menghargai satu sama lain.
Sore itu, di Jalan Hayam Wuruk, Surabaya, hangatnya kebersamaan terasa lebih nyata. (*)
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |