TIMES SURABAYA, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa kelompok ekonomi negara-negara berkembang, BRICS, akan semakin memperkuat posisinya dalam ekonomi global. Keyakinan ini disampaikan Putin saat membuka Forum ke-13 Serikat Buruh BRICS yang berlangsung di Sochi, Rusia, pada 7-8 September 2024.

Dalam pesan Telegram yang dikirimkan oleh Kremlin, Sabtu (7/9/2024) Putin menyatakan, "Mengingat perluasan asosiasi BRICS baru-baru ini dengan bergabungnya sekelompok negara dengan ekonomi yang berkembang secara dinamis, kegiatan Anda menjadi semakin penting."

Dia menambahkan keyakinan bahwa diskusi forum ini akan menghasilkan proposal dan inisiatif yang akan mendukung penguatan posisi BRICS di pasar global.

Putin juga menekankan bahwa tujuan forum selaras dengan agenda Rusia sebagai presiden BRICS tahun ini. Menurutnya, pencapaian tugas-tugas pembangunan sosial-ekonomi dan kemanusiaan yang ambisius memerlukan pendekatan yang sistematis terhadap ketenagakerjaan, perlindungan hak asasi manusia, serta peningkatan keterampilan profesional.

BRICS, yang didirikan pada 2009, awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, dan kemudian diikuti oleh Afrika Selatan pada 2010. Saat ini, Rusia memegang kursi presiden bergilir blok tersebut sejak 1 Januari tahun ini. 

Sejak itu, BRICS telah memperluas keanggotaannya untuk mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Malaysia juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung, sementara Arab Saudi telah berpartisipasi dalam pertemuan namun belum resmi menjadi anggota. Rusia melaporkan bahwa saat ini terdapat 24 negara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS.(*)