TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meresmikan Posko Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Timur (Jatim) di Jalan Kecilung Surabaya, Sabtu (4/11/2023) siang.

Puan didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Anggota DPR RI Indah Kurnia, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim Budi 'Kanang' Sulistyono, Sekretaris TPD Sri Untari Bisowarno, Wali Kota Surabaya yang juga Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Jatim Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, dan beberapa pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim.

Puan menegaskan, rumah tim pemenangan sekarang berbeda ketika dulu dirinya bersama Megawati Soekarno Putri saat meresmikan di Posko Pandegiling Surabaya. Kini, markas-markas 'bernyawa' Promeg itu bangkit kembali.

"Dulu di Pandegiling itu uwel-uwelan nggak karuan, padat juga. Sekarang sudah bagus," ungkapnya. 

Puan yang juga Ketua DPR RI itu meminta kepada seluruh kader dan barisan untuk pemenangan Ganjar-Mahfud memanfaatkan rumah pemenangan itu. Dia mengimbau agar turun ke masyarakat. 

"Ketuk pintu-pintu rakyat. Termasuk rangkul para tokoh masyarakat di Jawa Timur ini. Sering turunlah ke masyarakat," tukas Puan. 

Puan mengungkapkan, dirinya sebagai pemimpin akan terus bersemangat dalam mengawal Ganjar-Mahfud hingga Pilpres 2024. Dia menegaskan bahwa komitmen PDIP untuk membuat Indonesia lebih baik ke depannya akan dijaga. 

"Kan kita tidak mau Indonesia begini-begini saja. Betul nggak? Kita bersama-sama merealisasikan cita-cita dan mimpi The Founding Father Bung Karno," tutur Puan. 

Cucu Bung Karno ini menegaskan, bahwa Jatim dan Surabaya adalah ujung tombak pemenangan bukan hanya pasangan calon presiden dan wakil presiden, tapi juga calon kepala daerah nantinya.

"Tadi yang disampaikan Mas Yongky, salah satu relawan bahwa lawan kita saat ini adalah 'Orde Baru reborn'. Kalimate iku lho milenial. Kita memperjuangkan dulu jelas, siapa musuh kita. Hari ini, apa yang kita hadapi itu dulunya bareng sama kita. Sama-sama tahu sebenarnya. Ini yang bikin ndredeg hati kita. Kalau 'pelurunya' yang dikeluarkan ini, ya kita tangkis," ujarnya.

"Kita harus tetap semangat. Kalau pemimpin nggak semangat dan lemas lemas, bagaimana teman-teman relawan di lapangan nanti. Yang jelas, banteng nggak pernah ciut. Pikiran kita tetap harus adem, meskipun hati boleh panas," kata Puan Maharani.(*)