TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Inovasi sinergi Pentaxelix digeber Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI) guna menggenjot desa wisata Indonesia. Program yang diberi label Beli Paket Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) ini dipastikan akan berdampak luar biasa.
Karena Kemenparekraf turut menggandeng layanan travel online nasional, Mister Aladin. Maka jangan heran, selain fitur Aladin Mall, Aladin Explore, Booking Hotel, Tiket Pesawat Domestik, Tiket Pesawat Internasional dan Tiket Kereta Api.
Di wajah website www.misteraladin.com terdapat pilihan fitur baru, yakni Desa Wisata. Ketika di klik, peselancar dunia maya bakal disuguhi paket wisata 100 Desa Wisata penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, S STP, M Si menyampaikan. Inovasi ini merupakan hasil kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno selama dua tahun berkeliling 100 Desa Wisata yang masuk 50 terbaik ADWI 2021 dan 2022.
Dengan kata lain, inovasi Beti Dewi merupakan jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi Desa Wisata.
Taman Gandrung Terakota, salah satu tempat wisata di Desa Wisata, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
"Saat itu pertanyaanya ‘What Next?’, setelah desa wisata sudah bagus dan siap menerima wisatawan. Akhirnya lahirlah program Beti Dewi," ucap Dwi Marhen, Sabtu (18/11/2022).
Yang paling istimewa, berkat negoisasi yang dilakukan oleh Dwi Marhen, kerjasama dengan Mister Aladin berjalan tanpa biaya alias gratis. Sebagai wujud komitmen perusahaan layanan travel online di bawah naungan PT MNC Aladin Indonesia dalam membantu tumbuh kembang desa wisata.
Seperti yang bisa dipantau melalui fitur Desa Wisata di portal Mister Aladin, di situ terdapat bermacam-macam paket wisata menarik dan kreatif. Dengan pencantuman harga, wisatawan pun bisa lebih mudah memutuskan tujuan wisata yang sesuai.
"Harapannya, program Beti Dewi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan," cetusnya.
Sesuai dengan strategi Presiden Jokowi, masih Marhen, diharapkan inovasi baru ini bakal menjadi pemicu pergerakan wisatawan nusantara. Mengingat, sektor pariwisata merupakan sektor strategis untuk menstabilkan ekonomi nasional dari pengaruh badai resesi dunia.
Di sisi lain, sektor pariwisata telah terbukti mampu tumbuh berdampingan dengan pandemi Covid-19.
"Kerjasama dengan Mister Aladin, serta dukungan lintas instansi dan stakeholder pariwisata, kami berharap Program Beti Dewi mampu mewujudkan target pergerakan wisatawan nusantara di angka 1,4 miliar ditahun 2023 mendatang," cetusnya.
Program Beti Dewi ini rencananya akan dilaunching oleh Menparekraf, Sandiaga Uno, pada Senin depan, 21 November 2021.
Dalam peresmian tersebut akan diundang perwakilan kepala daerah dan kepala desa desa wisata. Di antaranya, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Kepala Desa Tamansari, Kecamatan Licin, selaku salah satu desa wisata penerima penghargaan AWDI 2022.
"Tahun ini sudah ada 100 desa wisata yang dipasarkan melalui layanan travel online Mister Aladin. Tahun depan, kita targetkan ada 500 desa wisata," ujar Dwi Marhen.
"Dan yang perlu dipahami bersama, sektor pariwisata merupakan bisnis kebahagiaan. Maka bahagiakan para wisatawan, maka pengelola wisata juga akan bahagia," imbuhnya.
Program inovasi Kemenparekraf RI, Beti Dewi ini diprediksi akan mendorong peningkatan signifikan terhadap kunjungan wisatawan di desa wisata Indonesia. Terlebih di era revolusi industri 4.0, seluruh aktivitas masyarakat sudah berbasis digital. Dengan kata lain, kemunculan fitur Desa Wisata di wajah depan website Mister Aladin merupakan sebuah promosi yang luar biasa. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ronny Wicaksono |