TIMES SURABAYA, GRESIK – Siaran TV analog disuntik mati (Analog Switch Off). Warga di Kabupaten Gresik Jawa Timur lini berburu set top box (STB) untuk beralih ke siaran TV digital, tanpa harus membeli televisi baru.
Salah satu warga yang membeli STB adalah Dani. Warga Desa Tanggulrejo Kecamatan Manyar ini rela membeli SRB karena ingin melihat siaran tv digital.
"Sejak kemarin lusa gak bisa, dari pada beli TV baru saya beli STB, ini nanti akan saya pasang sendiri," katanya, Kamis (22/12/2022).
Dia mengaku TV di rumahnya menjadi buram sejak pemberlakuan kebijakan siaran TV analog dimatikan dan diganti digital.
Dani mengatakan, dirinya membeli STB dengan harga 280 ribu. Menurutnya, ada beberapa jenis STB dengan harga variatif yang bisa didapatkan oleh warga.
“Harganya beda-beda, ada yang 250 ribu, 280 ribu, dan 300 ribu, karena ada yang langsung nyambung Wifi dan tidak,” terang dia.
Meski kebijakan siaran TV analog dimatikan dan diganti digital dinilai cukup ribet. Namun Dani menilai penggunaan STB bisa membuat kualitas gambar TV di rumahnya semakin jernih.
“Kelebihan pakai STB ya gambar lebih jernih,” jelasnya.
Selain Dani, Warga Perumahan GKB, Gilang Budi Raharja juga mengaku memilih memilih STB daripada membeli TV digital yang bisa langsung menangkap siaran.
"Kemarin sudah beli online, sudah saya pasang," ungkapnya.
Meski membeli di online, dia awalnya tak paham untuk memasang STB. Namun, ketika membac panduan akhirnya TV miliknya kini bisa menerima siaran digital.
"Berbagai merek ada, saya sarankan sih beli yang bagus sekalian," ujarnya.
Dari pantauan, beberapa toko elektronik melayani maupun pembelian baik langsung ke toko atau secara online.
Melihat peluang penjualan yang cukup besar, tak heran jika pedagang STB dadakan mulai bermunculan. Harganya pun bervariasi dan. terkesan tinggi dari sebelumnya.
“Iya saya jualan, nanti barangnya mulai datang,” kata Bahtiar Rifa', warga Kecamatan Kebomas yang mendadak menjadi pedagang STB setelah siaran TV Analog disuntik mati, Warga Gresik berburu Set Top Box. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |