TIMES SURABAYA, SURABAYA – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya pada Rabu (12/11/2025). Pelaksanaan inisiatif ini dilakukan bersama dua mitra teknologi global terkemuka, Nokia dan NVIDIA. Pusat riset ini didedikasikan sepenuhnya untuk pengembangan Jaringan Radio Access Network (RAN) yang terintegrasi penuh dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Langkah strategis di Surabaya ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang pertama kali disepakati dan diumumkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona. Dengan mengusung tema "AI oleh orang Indonesia, untuk Indonesia," fasilitas ini menjadikan Indonesia sebagai lokasi pertama di Asia yang memiliki pusat kolaborasi AI-RAN antara Indosat, Nokia, dan NVIDIA.

Inisiatif ini bukan sekadar pamer teknologi, namun ini adalah penegasan posisi Indonesia dalam kancah AI global. Tujuannya sangat jelas sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan digital nasional dan mendukung tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.

AI-RAN Research Center dirancang sebagai ruang kolaborasi terbuka yang memungkinkan eksplorasi dan inovasi. Tempat ini disiapkan menjadi wadah utama bagi para insinyur, peneliti, dan talenta digital di Indonesia untuk bebas bereksperimen, belajar, dan menciptakan solusi AI baru.

Infrastruktur AI-RAN yang terpasang mampu memfasilitasi RAN software-defined berkinerja tinggi. Yang lebih penting, fasilitas ini terhubung langsung dengan Sovereign AI Factory milik Indosat yang mendapat dukungan penuh dari NVIDIA. Kedua platform komputasi terdistribusi ini menjamin kemampuan AI dapat diantarkan lebih cepat dan dekat ke tangan pelanggan.

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menjelaskan tujuan utama kehadiran pusat riset ini untuk Indonesia.

"Pusat Riset AI-RAN ini merupakan manifestasi dari ambisi besar Indosat untuk memajukan Indonesia. Ketika konektivitas bertemu dengan komputasi, kecerdasan akan hadir langsung di dalam jaringan, yang terpenting, kedaulatan data akan tetap terjaga," jelas Vikram Sinha.

Menurut Vikram, proyek utama dari pusat riset ini adalah membangun AI Grid, yang akan menjadi landasan bagi jutaan masyarakat untuk mengakses AI. AI Grid ini akan bekerja dengan menghubungkan AI Factory pusat Indosat dengan hub AI-RAN di seluruh negeri, memungkinkan aplikasi AI berjalan di berbagai lokasi, mulai dari pusat data hingga jaringan 5G terdistribusi.

Kolaborasi ini pada dasarnya adalah peleburan tiga kekuatan inti yakni dalamteknologi RAN unggulan dari Nokia, platform akselerasi komputasi canggih dari NVIDIA, dan jaringan komersial Indosat yang terpercaya.

Ronnie Vasishta, Senior Vice President of Telecom NVIDIA, melihat inisiatif ini sebagai awal dari era inovasi baru.

"Dengan dukungan NVIDIA dan Nokia, infrastruktur AI-RAN di Research Center ini membuka babak baru inovasi AI bagi masyarakat dan pelaku bisnis Indonesia. Cara jaringan nirkabel dibangun dan dioperasikan akan berubah total, menawarkan kinerja yang lebih baik dan efisiensi yang tinggi di era AI," ujar Ronnie Vasishta.

Sementara itu, Chief Technology and AI Officer Nokia, Pallavi Mahajan, memberikan penekanan khusus tentang peran AI dalam jaringan telekomunikasi.

"Kami ingin menunjukkan bahwa AI dapat secara fundamental mengubah kinerja dan kecerdasan jaringan telekomunikasi. Ini dimungkinkan melalui penggabungan teknologi RAN terbaik Nokia, komputasi akselerasi NVIDIA, dan keahlian operasional Indosat, sekaligus membangun fondasi kuat untuk masa depan digital Indonesia," tegas Pallavi Mahajan.

Di luar peningkatan kualitas jaringan, AI-RAN Research Center diharapkan mampu menjadi pendorong ekonomi baru di berbagai sektor vital, seperti pendidikan, pertanian presisi, dan kesehatan, melalui pemanfaatan solusi AI yang dikembangkan di fasilitas ini.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, sangat mengapresiasi upaya tersebut, menyebutnya sebagai bukti nyata penguatan kedaulatan digital Indonesia.

"Kerja sama antara pemerintah, industri, dan mitra global seperti Indosat, Nokia, dan NVIDIA ini menjadi bukti konkret bahwa Indonesia kini tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga penciptanya," papar Nezar Patria.

AI-RAN Research Center tidak hanya berfokus pada riset teknologi, tetapi juga diharapkan menjadi kawah candradimuka bagi talenta digital Indonesia. Fasilitas ini akan melahirkan generasi spesialis AI dan telekomunikasi baru melalui program pendampingan dan eksperimen langsung, yang secara langsung mendukung ambisi Indonesia untuk menjadi salah satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045. (*)