https://surabaya.times.co.id/
Berita

Ketua PCNU Pacitan: Nuzulul Quran, Ajang Tebar Kebaikan dan Kasih Sayang

Jumat, 29 Maret 2024 - 09:45
Ketua PCNU Pacitan: Nuzulul Quran, Ajang Tebar Kebaikan dan Kasih Sayang Ketua PCNU Pacitan, KH Sutrisno saat mengajak umat Islam memetik hikmah Nuzulul Quran. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, PACITAN – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan (PCNU Pacitan), KH Sutrisno mengajak umat Islam menjadikan momen Nuzulul Quran 1445 Hijriah sebagai motivasi untuk terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang di tengah masyarakat.

Memperingati peristiwa turunnya Al-Quran, ia mengajak umat Islam untuk kembali menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup bahkan penawaran fananya kehidupan.

KH Sutrisno menekankan bahwa Al-Quran sejatinya diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.

"Sebagaimana dalam Al-Quran yang pada bulan suci ini diturunkan, untuk apa? Yaitu sebagai petunjuk bagi umat manusia," katanya, Jumat (29/3/2024). 

Tak hanya petunjuk jalan yang terang, lanjut Sutrisno, pada 17 Ramadan akan dibukakan keberkahan dari langit dan bumi bagi orang yang beriman dan bertakwa. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-A'raaf Ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ 

Artinya: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

KH Sutrisno mengingatkan bahwa hidup adalah misteri, kematian bisa datang kapan saja, tidak ada jaminan kita akan bertemu lagi di Ramadan tahun depan.

"Momentum Ramadan yang tidak ada jaminan kita bakal bertemu di Ramadan tahun depan, maksimal untuk diisi dengan berbagai amal ibadah. Utamanya adalah menghidupkan dengan qiroatul dan tadarus Quran," sambungnya mengingatkan.

Selain sebagai petunjuk, KH Sutrisno juga menjelaskan bahwa Al-Quran adalah obat bagi umat manusia. "Al-Quran adalah syifaullinnas, untuk menjadikan obat bagi umat manusia, dan sebagai pembeda antara yang hak dan batil," terangnya.

KH Sutrisno mengajak umat Islam untuk mengisi sisa bulan Ramadan dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an maupun mempelajari tafsirnya.

"Insyaallah dengan itu kita bakal mendapat petunjuk positif dari Allah SWT, kita akan menjadi orang yang sehat karena Al-Quran menjadikan kesehatan bagi umat manusia yang beragama Islam. Sekaligus dengan Al-Qur'an dapat membedakan yang baik dan yang buruk," urainya. 

Di era modern yang penuh dengan informasi dan distraksi, Nuzulul Quran menjadi pengingat bagi umat Islam untuk kembali menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Al-Quran bukan hanya sekadar bacaan suci, tetapi juga sumber ketenangan batin dan solusi dari berbagai permasalahan kehidupan.

Dengan mempelajari dan mengamalkan Al-Quran, umat Islam diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Bahkan, Al-Quran juga dapat menjadi sumber kekuatan dan pencerahan dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan hidup.

"Nuzulul Quran adalah momen untuk merenungkan kembali bagaimana wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi titik awal penyebaran Islam di seluruh dunia," pungkas Ketua PCNU Pacitan, KH Sutrisno. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.