https://surabaya.times.co.id/
Berita

Penguatan Kader Konservasi, FK3I Jatim Jalin Sinergi dengan Balai Besar TNBTS

Jumat, 16 Mei 2025 - 20:37
Penguatan Kader Konservasi, FK3I Jatim Jalin Sinergi dengan Balai Besar TNBTS Humas Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Koordinator Daerah Jawa Timur Aminudin saat melakukan audiensi dengan Balai Besar TNBTS, Jumat (16/5/2025). (Foto: Dok.FK3I)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Koordinator Daerah Jawa Timur terus memperkuat jejaring kolaboratif dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Kali ini, FK3I menjalin komunikasi strategis dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melalui diskusi yang digelar pada Jumat (16/5/2025) di Kantor Balai TNBTS, Kota Malang.

Diskusi ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai TNBTS beserta jajaran, di antaranya Toni Artaka (Pengendali Ekosistem Hutan), Lina (Penyuluh Muda), Rahmat Purna Wijaya (Penyuluh Ahli Pratama), dan Hanung Anggara (Penyuluh Muda).

Dari FK3I hadir Aminudin selaku Humas FK3I Jatim, Bayu sebagai Ketua Korwil Surabaya, serta Andi dari pengelola kawasan TWA Gunung Baung.

Dalam paparannya, FK3I menyampaikan portofolio kegiatan yang telah dilakukan di berbagai wilayah Jawa Timur.

Kegiatan tersebut meliputi edukasi masyarakat, penyadartahuan publik, dan aksi konservasi lapangan yang dilakukan baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.

FK3I juga mengusulkan agar Balai TNBTS dapat turut menginisiasi pembentukan kader konservasi di kawasan taman nasional.

Kader ini diharapkan mampu membantu tugas-tugas konservasi, terutama dalam merespons interaksi manusia dengan satwa liar dan mendorong literasi ekologi di masyarakat.

Rudijanta Tjahja Nugraha selaku Kepala Balai Besar TNBTS menyambut positif gagasan tersebut. Ia mengapresiasi loyalitas dan semangat kader FK3I dalam membantu upaya pelestarian alam.

"Kami menyambut baik inisiatif pembentukan kader konservasi di bawah pembinaan langsung Balai TNBTS, sebagai bagian dari strategi pelibatan masyarakat,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Lina selaku Penyuluh Muda menambahkan bahwa program ini akan lebih efektif jika disinergikan dengan komunitas yang sudah ada, seperti Green Youth Movement maupun kelompok masyarakat di wilayah penyangga TNBTS.

Sementara itu, Toni Artaka menekankan pentingnya keberlanjutan program. Ia menyoroti perlunya dukungan fasilitas dan sistem evaluasi yang jelas agar pembinaan kader konservasi dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini dinilai menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun sinergi antara lembaga konservasi pemerintah dan komunitas masyarakat.

Diharapkan kolaborasi ini akan memperluas jangkauan program cinta alam, khususnya di kawasan konservasi prioritas seperti TNBTS. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.