https://surabaya.times.co.id/
Berita

Pertamina dan Tonggak Sejarah Energi di Bima, Kota Tepian Air

Senin, 15 Maret 2021 - 16:21
Pertamina dan Tonggak Sejarah Energi di Bima, Kota Tepian Air Semenjak FT Bima berdiri, masyarakat sudah dapat menikmati energi tanpa ada kendala waktu, Senin (15/3/2021). (FOTO: Dok. Pertamina)

TIMES SURABAYA, BIMA – Sejarah Kota Bima yang dikenal dengan julukan Kota Tepian Air, tak lepas dari akitivitas pelabuhan yang sudah berumur lebih dari 100 tahun. Sejak zaman kerajaan di abad 16 hingga hari ini, pelabuhan memegang peranan penting dalam perputaran ekonomi masyarakat. Inilah yang disadari Pertamina.

Sebagai salah satu wilayah dalam cakupan operasional Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, yang melayani empat Provinsi (Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur), termasuk Wilayah Bima di dalamnya.

Pertamina Kota Tepian Air 2

Pertamina menyadari posisi strategis pengembangan layanan distribusi energi di Bima dengan membangun Fuel Terminal (FT) Bima di Tahun 1980.

Dengan semangat menegakkan sila kelima dalam Pancasila, bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk keadilan akan kemudahan dan kecepatan akses mendapatkan energi, sudah 40 tahun FT Bima menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Sebelum kehadiran FT Bima melayani kebutuhan energi masyarakat, permintaan akan energi dipenuhi dari luar Pulau Sumbawa. Pengiriman dari Integrated Terminal (IT) Ampenan di Mataram biasanya membutuhkan waktu lebih dari 1 hari untuk bisa dinikmati masyarakat Bima.

Namun sejak FT Bima berdiri, masyarakat sudah dapat menikmati energi tanpa kendala waktu. Hingga hari ini, pelayanan FT Bima menyangga 3 kabupaten dan kota, dengan jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menerima pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 15 lokasi.

Pertamina Kota Tepian Air 3

Hal ini menunjukkan peranan penting kehadiran FT Bima dalam memenuhi kebutuhan energi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di Bima dan sekitarnya.

Manfaat yang dihadirkan oleh FT Bima tidak hanya terbatas pada terpenuhinya kebutuhan energi masyarakat, Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan juga sudah dilakukan.

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) kontribusi Pertamina melalui FT Bima bagi masyarakat Bima dan sekitarnya mencapai lebih dari Rp 9 miliar. Bentuk ragam TJSL diberikan bagi masyarakat sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs).

Di antaranya pada saat terjadi banjir bandang akhir Tahun 2016, pemulihan sarana pendidikan dan ibadah pasca banjir bandang tersebut, pemberdayaan UMKM bersama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Koperasi dan UMKM, serta yang masih berjalan dalam pemberian bantuan air bersih bagi warga Desa Wadumbolo di sekitar FT Bima.

Semenjak Bulan Agustus 2019, Pertamina tidak pernah berhenti menyediakan supply air bersih bagi masyarakat Desa Wadumbolo. Bantuan air bersih ini menjadi penting karena sejalan dengan salah satu poin SDGs terkait sanitasi dan kesehatan masyarakat.

Sejalan dengan Proyek Strategis Nasional, di mana pemerataan akses energi di kawasan timur Indonesia jadi salah satu tulang punggung pengembangan ekonomi dan infrastruktur, FT Bima akan naik kelas menjadi Integrated Terminal (IT) Bima.

FT Bima nantinya tidak hanya melayani distribusi energi dalam bentuk BBM, namun juga akan berperan sebagai terminal penyimpanan dan distribusi Liquified Petroleum Gas (LPG).

Dengan segera beroperasinya Terminal LPG Bima, maka Kota Tepian Air akan menjadi titik awal distribusi LPG ke seluruh kawasan timur di Indonesia.

Tidak terlepas dari sejarah Kota Bima sebagai kota yang memiliki pelabuhan berumur lebih dari 100 tahun, memegang peranan penting yang sangat membanggakan dalam sejarah distribusi energi di Indonesia, termasuk kini oleh Pertamina. (d)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.