TIMES SURABAYA, BONDOWOSO – Ijen Geopark atau taman bumi Ijen berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.
Di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, ada 16 situs yang masuk Ijen Geopark dan menjadi warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG).
Adapun situs tersebut terdiri dari geosite, biosite dan culture (budaya).
Situs geologi sendiri ada sembilan situs. Terdiri dari Kawah Ijen/Blue Fire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Plalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So'on Solor.
Situs Biologi terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso. Sementara situs budaya yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.
Ijen Geopark telah dinyatakan lulus sidang council, dan hanya menunggu peresmian untuk masuk warisan dunia UNESCO. Sidang digelar di Provinsi Satin, Thailand pada September 2022 lalu.
Keberadaan Ijen Geopark sendiri sebenarnya bukan semerta-merta hanya untuk pengembangan situs saja. Tetapi juga meliputi peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar situs, keterlibatan warga hingga kesiapan infrastruktur.
Selain itu, geopark ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi harus dikembangkan secara terus menerus. Sebab jika nanti tidak sesuai, bisa saja tidak lagi diakui sebagai anggota UGG.
Sayangnya, di tahun 2023 ini Pemkab Bondowoso justru tidak mengalokasikan anggaran untuk Ijen Geopark. Padahal Ijen Geopark menjadi salah satu prioritas di RPJMD.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi mengatakan, bahwa memang tidak ada anggaran untuk Ijen Geopark yang melekat di pengurus harian Ijen Geopark (PHIG).
Menurutnya, anggaran yang ada hanya honorarium. Sementara untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat tidak ada.
"Mungkin tim anggaran memiliki pemikiran lain dengan cross cutting," kata dia saat dikonfirmasi.
Seperti diketahui. Ijen Geopark tidak hanya menjadi pekerjaan Disparbudpora.Tetapi total ada 16 OPD yang turut terlibat.
Oleh karena itu, pihaknya berharap OPD terkait, bisa membantu kegiatan yang dilakukan PHIG.
untuk mempertahankan status UGG yang menurutnya tidak melekat selamanya. Sebab pihak UNESCO akan mengevaluasi setiap dua tahun sekali.
Dirinya pun tidak bisa berbuat banyak, jika tim anggaran tidak menganggarkan hal itu. "Seharusnya ada anggaran untuk pemgembangan sektor pariwisata," kata dia.
Namun dia akan berupaya mencari sumber anggaran yang lain. Seperti alokasi CSR sejumlah perusahaan, termasuk anggaran dari Pusat dan Provinsi. “Namanya penanggung jawab daerah, seharusnya anggaran dari daerah,” jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ijen Geopark sendiri hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebab satu situs yakni Kawah Ijen berada di perbatasan dua kabupaten tersebut.(*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |