https://surabaya.times.co.id/
Berita

Perburuan Sarang Ular Piton di Jalur Gaza Surabaya Belum Membuahkan Hasil

Sabtu, 20 April 2024 - 22:06
Perburuan Sarang Ular Piton di Jalur Gaza Surabaya Belum Membuahkan Hasil Tim Damkar terjun memburu ular piton yang terpantau berada di selokan Surabaya Food Street, Jalur Gaza, Sabtu (20/4/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Jumat (19/4/2024) jam sembilan malam kemarin. Suasana Surabaya Food Street-Jalur Gaza terlihat mulai lengang. Tiba-tiba suara mendesis terdengar, bersamaan bunyi sampah yang bergesekan. Bu To, salah satu pemilik warung yang kebetulan masih buka, langsung menjerit. "Onok ndase ulo, onok ulo pak!! (ada kepala ular, ada ular pak, red)," teriaknya spontan.

Langsung tanpa jeda, Pak To, sang suami, berdiri dari kursi duduknya. Ia reflek menuju tempat sampah tong biru. "Ulone teko ndi Iki mau (ular dari mana ini tadi, red)," Pak To heran sekaligus diam terpaku. Tak tahu harus berbuat apa, karena ia tidak memiliki keahlian menaklukkan hewan reptil.

Suara-suara itu perlahan memudar, kala si ular bergegas menyelinapkan kepalanya di teralis besi menuju Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag).

Ular-2.jpgUlar piton yang tertangkap kamera pada Jumat (19/4/2024) malam kemarin. (FOTO: Dok.Warga Gaza)

Sementara sepasang suami istri tersebut hanya mampu menatap dan bergidik melihat tubuh ular yang separuh menuju selokan dan kepalanya terjepit di teralis. Namun dengan licinnya, ular itu menarik diri kemudian bergeser ke dalam selokan sempit menuju saluran air di bawah aspal jalan raya.

Tapi untungnya, Cak To dan Bu To masih sempat mengambil kamera dan mengabadikan foto serta video yang langsung disebar di grup paguyuban warung dan warga sekitar.

Ukurannya cukup besar dan bikin merinding. Selengan kekar orang dewasa. Diameter sekitar 10 centimeter dengan panjang tiga meter.

Dari kisah itu, selama bertahun-tahun lamanya Jalur Gaza ini berdiri, baru kali ini muncul ular yang disinyalir berjenis piton atau sanca kembang. "Kami takut, banyak anak-anak kecil di sini, apalagi kalau malam sepi. Takut tiba-tiba keluar lagi," kata Bu To.

Aminudin, salah satu pelanggan di warung kopi nomor 07, bercerita, ia sempat menangkap ular itu saat Bu To dan Pak To berteriak. Rupanya, di warung tengah, juga banyak saksi mata.

"Hanya saya pegang, saya masukkan lagi ke got biar makan tikus dan menyeimbangkan ekosistem rantai makanan," kata pegiat konservasi alam ini.

Apa tidak bahaya jika ular ditemukan di tengah pemukiman?

"Nggak bahaya, karena piton tidak mematikan. Tapi hanya membelit, asal tidak diganggu tidak apa-apa," ujarnya.

Sebagai seorang pecinta alam dari Mapalas Unitomo, Aminudin alias Cak Cimin ini paham betul karakter ular piton. "Ular ini keluar karena mencari makan, di sampah banyak tikus," tandasnya.

Kata Cak Cimin, memang di got Gaza, kerap ada ular melintas. Tapi hanya ular kecil yaitu ular air. Namun kali ini muncul ular piton dan baru kali pertama. "Ya biasanya ada nyambik (biawak), ular air, belut juga ada," ungkap Cak Cimin.

Tara, salah satu pengunjung yang lain langsung menghubungi 112 atau hotline Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Tak butuh waktu lama, Tim Pemadam Kebakaran langsung turun ke lokasi. Mengubek-ubek selokan. Tetapi sayang, ular itu sudah menghilang.

Sabtu (20/4/2024) pada jam delapan malam. Ular itu keluar untuk kedua kalinya. Tara, kembali menghubungi 112. Dengan harapan, kali ini ular dapat tertangkap.

Tim Damkar berjumlah lima orang menyenter setiap lubang selokan, seakan tak kenal takut dan telah menjadi tugas mereka sebagai tim penyelamat. "Harusnya nanti dikunci selokannya," kata salah seorang petugas.

Maksudnya dikunci adalah dihalangi pada bagian lubang menuju aspal sehingga ular tidak bisa melarikan diri masuk ke dalam. "Ya nggak bisa pak, nanti malah naik ke warung atau masuk kampus," jawab Cak To yang malam ini masih membuka warungnya.

Setelah 20 menit tanpa hasil, Tim Damkar kemudian undur diri dan menyarankan agar penjaga warung kopi waspada serta tak segan-segan menghubungi kembali jika ular itu muncul.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.