https://surabaya.times.co.id/
Berita

Situbondo Peduli Bumi Gelar Ritual Nyanyonteng, Cara Tradisional Revitalisasi Mata Air

Sabtu, 11 Februari 2023 - 19:59
Situbondo Peduli Bumi Gelar Ritual Nyanyonteng, Cara Tradisional Revitalisasi Mata Air Prosesi Ritual Nyanyonteng oleh komunitas Situbondo Peduli Bumi di Mata Air Kampung Langai, Situbondo, Jawa Timur (Foto: Firman for TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SITUBONDO – Komunitas pecinta alam dan lingkungan Situbondo Peduli Bumi atau biasa disebut dengan SPB, melakukan kegiatan konservasi air dengan menggelar ritual kebudayaan Nyanyonteng.

Mata air di Kampung Langai, Situbondo, Jatim, menjadi objek pertama program konservasi air oleh Situbondo Peduli Bumi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (11/2/23) siang sekitar pukul 14.00.

Mata air di Kampung Langai dipilih karena lokasinya berdekatan dengan basecamp Situbondo Peduli Bumi: Perumahan Green Hill, Kampung Langai, Kabupaten Situbondo.

Prosesi-Ritual-Nyanyonteng-b.jpg

“Kami memilih sumber mata air ini (mata air Kampung Langai, Red) karena dekat dan ingin memulai dari rumah kita terlebih dahulu. Membenahi rumah sendiri sebelum membenahi lokasi mata air lainnya,” terang Firman, perwakilan dari Situbondo Peduli Bumi kepada TIMES Indonesia.

Mata air di Kampung Langai tergolong besar. Pada musim hujan, mata air ini juga menjadi pemasok debit air utama di sungai ephemeral di Kampung Langai. Ephemeral adalah sungai yang ada air hanya pada saat musim hujan.

Bentuk konservasi mata air oleh komunitas Situbondo Peduli Bumi berupa pelaksanaan upacara adat Nyanyonteng, dan penanaman bibit pohon di cekungan-cekungan sungai ephemeral sepanjang Kampung Langai.

“Sebelumnya kami sudah melakukan riset. Dan ternyata pernah ada budaya dari adat Pendalungan yang berkaitan dengan perawatan air, yang bernama Nyanyotheng,” sambung Firman.

“Kami kemudian berkonsultasi dan akhirnya sepakat untuk melaksanakan kegiatan konservasi sumber mata air dengan pengadaan upacara adat nyanyotheng, serta diikuti dengan penanaman bibit pohon di sepanjangan cekungan sungai ephemeral,” lanjutnya.

Prosesi-Ritual-Nyanyonteng-c.jpg

Pembina Situbondo Peduli Bumi, Dr. Harry memberikan tanggapan positif terkait program konservasi mata air tersebut.

“Ini merupakan langkah bagus dari para pemuda. Tidak hanya konservasi mata air, namun juga sekaligus mengangkat kembali semboyan kota Situbondo selain Kota Santri yakni ‘Memayu hayuning tirta,’ berkaitan dengan sikap manusia mengelola sumber daya air secara bijak,” terang Harry.

“Ini kan tidak lepas dari sejarah Situbondo sendiri, di ujung baratnya ada Banyuglugur. Di ujung timur ada Banyuputih. Keduanya sama-sama memuat kata Banyu yang artinya air.” lanjutnya.

Upacara adat Nyanyotheng sendiri merupakan upacara adat khas Pendalungan. Berupa serangkaian kegiatan adat dengan sesajen dan pembacaan doa di lokasi mata air, sebagai wujud ucapan syukur limpahan rezeki dan air untuk kebutuhan pertanian serta peternakan masyarakat.

Ritual Nyanyonteng terakhir kali tercatat dilaksanakan pada tahun 2005 dan baru kembali diadakan tahun ini.

Dalam ritual Nyanyonteng itu, Situbondo Peduli Bumi atau SPB turut mengundang beberapa komunitas di bidang konservasi alam. Serta beberapa siswa sekolah menengah untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sebagai bentuk pengenalan dan konservasi kebudayaan di saat yang bersamaan. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.