TIMES SURABAYA, SURABAYA – Belum genap satu hari bekerja, kuli bangunan meninggal di tempat kerjanya. Posisinya tengkurap memakai kaos lengan panjang dan celana jeans. Dugaan awal Purwanto (42) meninggal tersengat listrik. 

Rudi (43) teman korban masih tidak percaya melihat tubuh temannya sudah tidak bernyawa. Kamis malam, korban baru saja tiba di tempat kerja Jalan Simo Katrungan 6/1 Surabaya. Keesokan harinya Purwanto mulai bekerja, keahliannya kernet kuli bangunan.  

“Kemarin malam datang sama saya, baru tadi pagi dia mulai bekerja. Keahliannya kernet kuli bangunan, saya ajak bekerja di Surabaya. Saya kaget saat teman saya bilang Pur tergeletak sudah tidak bernyawa di lantai 2,” ujar Rudi, teman korban, Jum’at (3/12/2024). 

Rudi pun naik di lantai 2 memastikan kondisi temannya tersebut. Ia mendapati temannya sudah tergeletak, ketika di cek denyut nadinya sudah terhenti. Saat itu juga pekerjaan dihentikan semua, sambil menunggu polisi datang. 

“Stop kontak saya cabut, kondisinya tergeletak sambil memawa alat pemotong keramik,” katanya saat di lokasi kejadian. 

Tim Inafis Polres Surabaya datang dan langsung melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP korban tidak terindikasi tersengat listrik, air liur keluar dari mulutnya. Korban juga mengeluarkan air mani. 

Kapolsek Sawahan Kompol Dom Ximenes mengatakan, memang dugaann awal terlihat kesetrum karena membawa alat pemotong keramik. Namun setelah diperiksa lebih lanjut oleh tim Inafis korban meninggal karena sakit tertentu.

“Tidak ada tanda-tanda korban tersetrum, korban menderita sakit tertentu dan mengarah sakit epilepsi. Air liur keluar dari mulut dan air mani juga keluar,” tuturnya. 

Usai olah TKP, jenazah dilarikan di RSUD Dr. Seoetomo Surabaya guna dilakukan visum. Setelah itu jenazah dibawa ke Bojonegoro rumah asalnya. Diketahui Purwanto sendiri belum berkeluarga. (*)