TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Kota Probolinggo merayakan hari jadinya yang ke-665 dengan penuh semarak. Salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu adalah Pawai Budaya yang digelar pada Sabtu (7/9/2024). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal.
Sejak pagi, warga Kota Probolinggo telah memadati sepanjang rute pawai, mulai dari Jalan Panglima Sudirman, Gatot Subroto, hingga Ahmad Yani di sekitar Alun-Alun.
Antusiasme mereka terlihat jelas, rela berpanas-panasan hanya untuk mendapatkan tempat terbaik menyaksikan parade budaya yang spektakuler ini.
Pj Wali Kota Nurkholis bersama forkopimda dan juga Pj Bupati Probolinggi serta mantan Wali Kota sebelumnya menarikan lagu perjuangan bersama salah satu peserta pawai. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia).
Di sepanjang rute pawai, puluhan pedagang sibuk melayani para pengunjung yang membanjiri jalanan, menambah warna tersendiri pada perayaan hari jadi kota ini.
Pawai yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 14.00 tersebut dibuka dengan megah oleh barisan Paskibraka yang memimpin rombongan. Pawai ini diikuti oleh 29 peserta lainnya, yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perusahaan-perusahaan daerah, hingga instansi vertikal seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Para peserta menampilkan berbagai atraksi yang memukau penonton, namun setiap kelompok hanya diberi waktu 15 menit untuk tampil di depan Penjabat (Pj) Wali Kota Nurkholis, Forkopimda, mantan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, dan tamu undangan lainnya sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
Salah satu penampilan peserta Pawai Budaya di moment hari jadi Kota Probolinggo. (Foto: Agus Purwoko/TIMES Indonesia).
Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, mengungkapkan kegembiraannya atas tingginya partisipasi masyarakat dalam acara tersebut.
Menurutnya, Pawai Budaya tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. "Dari pagi, masyarakat sudah mulai mengantre," kata Nurkholis.
Namun, Nurkholis juga menjelaskan, jumlah peserta dalam pawai tahun ini dibatasi. Menurutnya, jumlah pendaftar sebenarnya sangat banyak, tetapi karena Sabtu malam masih ada acara penutupan di Alun-Alun, pembatasan harus dilakukan.
"Jika dituruti, maka jumlah pendaftarnya banyak sekali," ungkap Nurkholis sembari tersenyum.
Sementara itu, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, yang turut hadir, juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Pawai Budaya tersebut. Ia berharap peringatan hari jadi ke-665 Kota Probolinggo dapat membawa berkah dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.
"Kegiatan Pawai Budaya ini juga dapat meningkatkan persatuan dan silaturahmi. Saya apresiasi untuk kegiatan ini. Semoga sukses terus untuk Kota Probolinggo,"
Pawai Budaya ini menjadi penanda bahwa semangat kebersamaan dan kemajuan ekonomi dapat berjalan seiring, menciptakan perayaan hari jadi Kota Probolinggo yang tak hanya meriah, tetapi juga penuh makna. (adv)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: HUT ke-665 Kota Probolinggo: Pawai Budaya Semarak, Pedagang Untung
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Faizal R Arief |