Ekonomi

Lega Akhirnya, 908 Tenaga Kesehatan Banyuwangi Dapat Insentif

Minggu, 01 Agustus 2021 - 09:45
Lega Akhirnya, 908 Tenaga Kesehatan Banyuwangi Dapat Insentif Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Wiji Lestariono saat menyerahkan insentif untuk nakes. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi mencairkan Rp 13,8 miliar untuk tenaga kesehatan yang berasal dari dana APBD 2021. Insentif tersebut ditujukan bagi 906 tenaga kesehatan.

Diantaranya dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya seperti ahli teknologi laboratorium medik, nutrisionis, sanitarian, terapis gigi dan mulut (perawat gigi), apoteker, psikolog, dan lainnya.

"Insentif tenaga kesehatan ini adalah anggaran daerah (APBD). Mohon maaf agak terlambat, karena memang prosedurnya terus menyesuaikan aturan dari pusat. Alhamdulillah, hari ini insentif sudah bisa dicairkan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Bupati Ipuk mengatakan, insentif ini tentu tidak sebanding dengan dedikasi dan pengorbanan para tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi.

“Dedikasi dan pengorbanan Bapak/Ibu semua tidak akan bisa dinilai dengan uang. Insentif ini adalah dukungan dari pemerintah, Insya Allah kami terus berupaya memberikan terbaik yang pemkab mampu," tambah Ipuk.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono menjelaskan, insentif nakes ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja menangani covid-19 di RSUD Blambangan, RSUD Genteng, Laboratorium kesehatan daerah (labkesda), dan 45 puskesmas.

“Totalnya Rp 13,8 miliar,” kata Rio, panggilan akrabnya. 

Angkanya, rinci Rio, untuk dokter spesialis di RSUD mendapat insentif sekitar Rp 15 juta per bulan, dokter umum sekitar Rp 10 juta/bulan, perawat/bidan Rp 7,5 juta/bulan. Untuk nakes di puskesmas sekitar Rp 5 juta perbulan.

“Itu angka optimal yang didapat, insentif diberikan menyesuaikan kasus yang mereka tangani,” kata Rio.

Sementara itu, salah seorang perawat penerima insentif, Yudo Budi Haryono mengaku senang akhirnya bisa menerima insentif.

“Terus terang bahagia, ini bisa menjadi salah satu penyemangat bagi kami untuk tidak menyerah menangani Covid 19. Insentif sebenarnya bukan alasan satu-satunya bagi kami untuk bekerja, sebagai tenaga kesehatan kami memang terpanggil untuk terus melakukan penanganan kesehatan. Kami merasa terharu, bahwa pengabdian diapresiasi pemerintah, salah satunya dalam bentuk insentif ini,” ucap Yudo. (*)

Pewarta : Rizki Alfian
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.