https://surabaya.times.co.id/
Gaya Hidup

Gabungkan Sains dengan Seni, Ekasetia Nur Sakinah Wujudkan Impian Jadi Seorang Profesional Kreatif

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:44
Gabungkan Sains dengan Seni, Ekasetia Nur Sakinah Wujudkan Impian Jadi Seorang Profesional Kreatif Ekasetia Nur Sakinah. (FOTO: Eka for TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYAEkasetia Nur Sakinah, S. Si., atau yang akrab disapa Eka, adalah seorang individu berbakat yang mampu memadukan sains dan seni untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang profesional kreatif. 

Lahir di Surabaya pada tahun 1997, dirinya memiliki latar belakang pendidikan sebagai Sarjana Biologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. 

Lebih jauh dengan pengalamannya sebagai ilmuwan di laboratorium kultur jaringan tanaman memberikan landasan ilmiah yang kokoh dalam setiap karyanya. 

Kecintaannya terhadap dunia seni tidak kalah mendalam. Dengan minat yang luas, mulai dari fotografi, desain, traveling, hingga pembuatan konten, Eka berhasil menggabungkan dua dunia yang tampak berbeda, yaitu sains dan seni.

Semangat Eka untuk berbagi mendorongnya untuk aktif dalam berbagai kegiatan sukarela di seluruh pelosok Indonesia. Ia telah menjelajahi banyak daerah terpencil, memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat, sekaligus memperkaya pengalaman hidupnya. 

Aktivitas ini tidak hanya membuat Eka lebih peduli terhadap sesama, tetapi juga memperkuat tekadnya untuk terus berbagi. Semua berkat kerja keras dan dedikasinya yang dijalankan selama ini.

"Alhamdulillah bisa mewujudkan mimpi sebagai seorang profesional kreatif. Kini saya berkarier sebagai desainer UI/UX, spesialis media sosial, dan pembuat konten yang telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan," katanya kepada TIMES Indonesia melalui pesan tertulis, Minggu (22/12/2024).

Keinginan untuk terus berkembang membawanya bergabung dengan Putri Hijab Academy, di mana ia berhasil meraih predikat lulusan terbaik ketiga pada PHA Jakarta Batch 4. Tidak hanya itu, di awal tahun 2024, Eka berhasil masuk dalam jajaran 10 besar Ambassador La De Parfume, sebuah pencapaian yang membanggakan.

Salah satu momen yang paling membekas bagi Eka adalah ketika ia berpartisipasi dalam kegiatan relawan di Pulau Boleng, Nusa Tenggara Timur, selama masa pandemi Covid-19. 

"Pulau ini menghadapi berbagai tantangan, seperti sulitnya akses sinyal, listrik, dan air bersih. Selain itu, fasilitas pendidikan di sana masih sangat terbatas dibandingkan dengan kota-kota besar," ungkapnya menjelaskan.

Selama kegiatan tersebut, Eka dan tim relawan harus benar-benar bertahan di tengah kondisi yang serba minim. Pengalaman ini mendorongnya untuk mengajak lebih banyak orang, khususnya para perempuan, untuk berdonasi baik dalam bentuk materi maupun tenaga. 

Tujuannya adalah membangun sekolah dengan fasilitas yang lengkap di daerah-daerah terpencil Indonesia. Ia percaya bahwa setiap anak, termasuk mereka yang tinggal di pelosok, berhak mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak di kota besar. 

"Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak ini harus memiliki akses yang sama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Melalui langkah ini, saya ingin menjadi bagian dari perubahan besar yang memberikan dampak positif bagi Indonesia," tukasnya. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.