TIMES SURABAYA, SURABAYA – Bata ringan Blesscon produksi PT Superior Prima Sukses berhasil memperoleh sertifikasi hijau (Green Label) dari Green Product Council Indonesia (GPCI). Dengan demikian, Blesscon menjadi bata ringan pertama di Indonesia yang secara resmi diakui sebagai bata ringan ramah lingkungan.

Sertifikasi yang diraih Blesscon mengantongi poin yang tinggi hingga diganjar Green Label Indonesia dengan predikat Gold. Predikat ini merupakan predikat tertinggi dalam pemberian Green Label.

Perlu diketahui, Green Product Council (GPC) Indonesia adalah lembaga swadaya masyarakat non-profit yang mendorong industri untuk peduli terhadap lingkungan. Bekerja sama dengan verifikator independen melakukan sejumlah verifikasi lapangan untuk memastikan sebuah produk dibuat dengan standar keberlanjutan (sustainability).

Capaian ini merupakan buah komitmen Blesscon untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sejak pabrik berdiri. Audit yang dilakukan mulai sejak pembelian bahan baku hingga proses produksi sehingga barang jadi dipastikan melalui standar hijau yang ditetapkan penguji. Misalnya saja penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Commercial Director PT Superior Prima Sukses Henrianto saat menjelaskan tentang Blesscon (Foto: Tangkapan Layar Zoom)

Commercial Director PT Superior Prima Sukses Henrianto, menuturkan, audit yang dilakukan untuk sertifikasi Green Label ini tidak mudah. Audit yang dilakukan mulai sejak pembelian bahan baku hingga proses produksi sehingga barang jadi dipastikan melalui standar hijau yang ditetapkan penguji.

“Dari proses yang demikian ketat, Blesscon dapat lolos uji, bahkan mendapat predikat Gold merupakan sebuah kebanggan. Artinya, Superior Prima Sukses sudah on the right track dalam komitmen bertanggung jawab terhadap lingkungan," tutur Henrianto.

Material yang digunakan Blesscon sangat ramah lingkungan hingga mendapat sesuai standartisasi GPCI, sehingga Blesscon mendapat Green Label, mulai dari proses produksi hingga manajemen air.

"Untuk kita menghasilkan ramah lingkungan itu tentunya dimulai dari pemilihan bahan baku, bahan baku nya sendiri kita sudah benar-benar dipilih eksplorasi tambangnya, legalitasnya harus lengkap. Proses produksi tentunya selalu ada air, Blesscon sudah komitmen tidak pakai air tanah, karena air tanah ini kalau diambil terus ini bisa merusak lingkungan," rinci Henrianto.

Naning Adiwoso selaku initiator dan Sekjen GPCI memberikan apresiasi atas usaha Blesscon untuk menekan dampak industri pada lingkungan.

“Terima kasih Blesscon sudah menjadi pioneer, pertama di industri bata ringan yang ramah lingkungan. Semoga bisa menjadi dorongan bagi industri serupa,” ujarnya disela-sela pemberian sertifikat.

Naning Adiwoso selaku initiator dan Sekjen GPCI memberikan penjelasan mengenai Green Label (Foto: tangkapan Layar Zoom)

Menurut Naning, dengan sertifikasi Green Label, produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global. Sebab, dengan bergabungnya Green Label Indonesia di Global Ecolabel Net maka label ini diakui secara internasional. Dirinya mengajak untuk mengindonesiakan Indonesia.

“Memakai produk Indonesia di pasar Indonesia, tentunya dengan standar ramah lingkungan. Kita bisa,” pungkasnya.

Naning berharap bahwa Green Label untuk Blesscon tersebut dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik karena memproduksi produk yang bekualitas sekaligus ramah lingkungan. "Saya harap, semua akan melihat bahwa kita membutuhkan dalam pembangunan adalah produk-produk yang ramah lingkungan, maka perubahan mindset baik pada Industri, pemerintah, masyarakat supaya mengerti green product ramah lingkungan," harapnya. (*)