TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Tim berkuda Kota Malang menduduki peringkat ketiga perolehan medali dalam Porprov Jawa Timur 2023 setelah berhasil menyumbangkan 10 medali, yakni 3 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu.
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengcab Pordasi) Kota Malang Hari Wibowo mengungkapkan, meski dengan fasilitas yang minim, atlet cabor berkuda Kota Malang dapat memperoleh hasil yang maksimal dengan perolehan 10 medali yang berhasil di dapatkan atlet berkuda Arema.
"Kalau ditanya apakah puas, tentu tidak. Sebab target kami sebenarnya bisa runner up atau 6 medali emas. Tetapi dengan fasilitas, sarana yang ada atau minim ini, alhamdulillah bisa mendapat dan menyumbang tiga mendali emas, dua perak dan lima mendali perunggu," kata Hari Wibowo kepada TIMES Indonesia, Senin (11/9/2023).
Pengalungan medali untuk atlet berkuda Kota Malang (Foto: dok Pordasi Kota Malang)
Hari yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pacu Pordasi Jawa Timur ini mengapresiasi 14 atlet berkuda yang dia bawah di Porprov ke VIII Jatim tahun ini. Semangat berjuang menorehkan prestasi untuk Kota Malang mereka lakukan meski dengan sarana yang minim atau kurang.
"Apresiasi untuk atlet dan official cabor berkuda kita, mereka sudah maksimal berjuang dan berhasil diperingkat ketiga, meski lawan kita adalah lawan berat dengan fasilitas dan sarana yang jauh diatas kita," ungkapnya.
"Kalau masalah atlet, kita tidak kalah dengan Kota Surabaya maupun Sidoarjo. Tetapi memang kita kalah di kualitas kuda, ibaratnya mereka menunggangi mobil Alphard kita atlet Kota Malang menunggangi mobil Xenia," kelakar Hari.
Cabor Berkuda Butuh Perhatian Serius Pemkot Malang
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengcab Pordasi) Kota Malang Hari Wibowo (Foto: dok Hari)
Sebagai penanggung jawab cabor berkuda Kota Malang, Hari Wibowo mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kota Malang agar atlet-atlet berkuda Arema bisa terfasilitasi sarana dan prasarana dengan baik, dan tentu untuk kualitas terbaik atlet berkuda Kota Malang.
"Harapan kita hanya satu kepedulian terkait fasilitas sarana dan prasarana untuk atlet berkuda Kota Malang. Saat ini kami mendapat anggaran 50 juta dari Pemkot Malang, sangat minim alias tidak mencukupi. Sebulan saja lebih dari 40 juta harus saya keluarkan," katanya.
Hari melanjutkan jika saat ini atlet cabor berkuda Kota Malang sering melakukan latihan dengan menyewa lokasi latihan di Pasuruan dan Blitar.
"Ya bagaimana lagi, olahraga berkuda memang di isi orang-orang gila. Gila menyenangkan orang lain (atlet), gila fasilitasi orang lain alias atlet dan official. Gila keluar kos (uang) sendiri demi melihat atlet berkuda Kota Malang yang kualitas dan berprestasi," ungkapnya.
Hari mengharapkan suatu saat ini ada fasilitas untuk latihan disemua kelas cabor berkuda di Kota Malang.
"Semoga Pemkot Malang memfasilitasi lahan untuk sarana latihan semua kelas atlet cabor berkuda, agar kita tidak menyewah di kota atau kabupaten tetangga," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |