TIMES SURABAYA, SURABAYA – Siapa sangka, desain bisa menjadi lokomotif pergerakan kreatif yang bisa menghasilkan kebijakan dan solusi yang bermanfaat untuk masyarakat. 

Di program studi Visual Communication Design (VCD) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, hal tersebut bukanlah sebuah keniscayaan. 

Melalui pameran Monospace, kampus entrepreneur itu menampilkan karya desain mahasiswa yang tak hanya indah, tetapi juga diadopsi langsung sebagai kebijakan publik dan aset bisnis riil.

Ketua acara Monospace, Evan Raditya Pratomo menegaskan bahwa nilai desain telah bergeser jauh dari sekadar estetika visual. 

"Kita rekognisi kembali bahwa nilai desain itu bukan lebih dari sekedar visual, tapi kita dapat pengalaman (experience), dan juga dampak (impact) kepada masyarakat secara luas," ujarnya, Jumat (21/11/2025). 

Menurutnya, karya mahasiswa UC telah menyentuh jantung kebutuhan Pemkot Surabaya, termasuk konsep plang jalan, halte, dan elemen city branding terbaru. Total, sudah ada lebih dari 30 karya, termasuk hasil proyek dari tahun-tahun sebelumnya, yang diangkat sesuai dengan visi pentahelix.

"Saat ini hingga beberapa desain dari mahasiswa saja sudah dekat pada concern yang diminta dari pemerintah kota dan sebagainya," kata Evan. 

Selain pemerintahan, kolaborasi juga meluas ke ranah industri. Karya yang dipamerkan meliputi proyek real client seperti pengembangan desain kendaraan hingga booth untuk produk legendaris Jamu Iboe.

"Kolaborasi internasional dengan kampus di Jepang dan Malaysia juga turut menjadi bagian dari ekshibisi," tambahnya. 

Melihat hal tersebut, Head VCD UC, Christian Anggrianto menekankan bahwa desain memiliki peran penting dan andil besar di masyarakat.

"Desain tidak hanya terhenti di kelas saja, melainkan karya yang benar-benar dipakai oleh industri, komunitas, pemerintahan, dan lain-lain. Desain bisa meningkatkan kualitas dari apa yang dilakukan. Desain itu bukan gambar yang cantik, tapi juga membawa perubahan," tegas Christian.

Dengan kolaborasi pentahelix, ia optimistis generasi emas ditahun 2045 dapat dicapai. "Desain tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga berinteraksi dengan teknologi, masyarakat, lingkungan, dan entrepreneurship," terangnya. 

Pameran lintas semester yang dihelat selama tiga hari ini mendapat apresiasi dari Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ahli Pertama Kemenparekraf RI, Yanuar Arief. 

“Apresiasi kepada VCD UC yang telah menerapkan ekosistem pentahelix ini dalam proses pembelajarannya, menarik sekali bagaimana VCD telah berhasil menarik dunia industri, kampus rekanan, komunitas, media dan bahkan bisa berkolaborasi dengan goverment,” pungkasnya. (*)