TIMES SURABAYA, SURABAYA – Rangkaian kegiatan Orientation Week (O-Week) Universitas Ciputra Surabaya (UC Surabaya) di Palimanan Surabaya ditutup dengan momen yang sarat makna, Minggu (31/8/2025).

Acara penutupan yang dihadiri seluruh mahasiswa baru ini dipusatkan pada doa bersama untuk Indonesia, sebagai wujud empati mendalam terhadap kondisi bangsa.

Tanpa kemeriahan yang berlebihan, penutupan O-Week justru diwarnai dengan kekhidmatan. Seluruh peserta menyanyikan lagu "Ibu Pertiwi" sambil menyalakan flashlight. Momen ini tidak hanya membangkitkan rasa haru, tetapi juga menjadi simbol cinta dan kepedulian terhadap tanah air.

Acara yang diwarnai dengan doa bersama perwakilan mahasiswa dari lima agama di Indonesia, menjadi bentuk solidaritas dan empati mendalam terhadap kondisi bangsa saat ini, sekaligus mencerminkan keberagaman dan persatuan yang dijunjung tinggi di Universitas Ciputra. 

Benaya Christofer Ferdianto, mahasiswa baru dari program studi Visual Communication Design (VCD), mengaku terharu dengan momen tersebut.  "Saya merasa sangat tersentuh saat mendoakan Indonesia bersama teman-teman," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa momen itu mengingatkannya untuk tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga untuk selalu peduli pada kondisi bangsa.

"Saya bertekad akan memaksimalkan diri dalam proses belajar untuk bisa berkontribusi membangun bangsa kedepannya," imbuh Benaya. 

Sementara Rektor UC, Prof. Wirawan Endro Dwi Radianto menekankan tentang pentingnya pengembangan diri. Ia berpesan agar mahasiswa baru mengasah potensi, karakter, dan mental sebagai bekal untuk berkarya dan membangun bangsa.

"Pegang teguh nilai-nilai IPE (Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship) sebagai panduan hidup. Jadilah pribadi yang tidak hanya berorientasi pada kesuksesan diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi sekitar," pesannya.

Penutupan O-Week ini secara keseluruhan menegaskan komitmen Universitas Ciputra untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial, kebangsaan, dan kemanusiaan. (*)