Pendidikan

Cetak Sejarah, Inilah Guru Besar Bahasa Arab Pertama Milik UIN Maliki Malang

Rabu, 16 Juni 2021 - 14:39
Cetak Sejarah, Inilah Guru Besar Bahasa Arab Pertama Milik UIN Maliki Malang Prof. Dr. Uril Bahruddin, MA, Gubes Bidang Bahasa Arab UIN Maliki Malang saat ditemui di ruangannya. (Foto: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) berhasil mencetak guru besar (gubes) bidang Bahasa Arab pertama kalinya. Gelar gubes tersebut diperoleh oleh Prof. Dr. Uril Bahruddin, MA terhitung mulai tanggal 1 Mei 2021 SK gubes itu ditetapkan.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Saya bersyukur kepada Allah karena ini adalah anugerah yang menurut saya sangat besar tapi dibalik rasa syukur itu terbayang beban yang sangat berat," ujar Prof. Dr. Uril Bahruddin, MA, Gubes Bidang Bahasa Arab UIN Maliki Malang kepada TIMES Indonesia, Rabu (16/6/2021).

Prof. Dr. Uril Bahruddin menuturkan pengukuhan guru besar nantinya akan diselenggarakan pada 7 Juli 2021 apabila tidak ada perubahan. Dalam pidato pengukuhannya nanti, ia akan mengangkat salah satu penelitiannya yang berkenaan tentang upaya menghilangkan persepsi negatif terhadap Bahasa Arab agar masyarakat lebih semangat lagi mempelajari Bahasa Arab. 

"Banyak orang yang mengira Bahasa Arab itu bahasanya tradisional dan tidak modern sehingga belum-belum belajar sudah takut dan enggan. Sehingga persepsi inilah yang kemudian harus diketahui bahwa persepsi itu salah," jelasnya.

Gubes Bahasa Arab UIN Maliki Malang itu menjelaskan, Bahasa Arab bukanlah bahasa tradisional. Bukan bahasa kuno tetapi adalah bahasa yang modern. Bahasa Arab adalah bahasa yang sudah diakui oleh PBB, sehingga menjadi bahasa resmi yang bisa digunakan dalam sidang-sidang PBB. Bahasa Arab juga ikut serta berperan dalam penulisan ilmu pengetahuan.

Selain itu, Bahasa Arab sudah dikembangan dimana-mana, salah satu buktinya ada di Jerman. Tidak kurang dari seribu orang setiap tahunnya, orang Jerman memilih jurusan Bahasa Arab di Jerman. Dan dari seribu orang itu, tidak kurang dari 500 orang mereka belajar di Leipzig Univeristy, Jerman untuk memilih Prodi Bahasa Arab.

"Orang Jerman sendiri yang tanda petik non muslim pengen belajar Bahasa Arab, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Bahasa Arab bukanlah bahasa yang tradisional tetapi modern," tuturnya.

Prof Irul menyampaikan pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia belum sepadan atau gradenya masih di bawah bahasa lainnya. Sehingga sebagai guru besar Bahasa Arab, ia harus mampu membuat cara atau strategi yang bisa membuat orang dengan mudah belajar Bahasa Arab.

Ia berharap gelar gubes barunya dapat menjadi pintu bagi rekan-rekannya untuk segera menyusul menyandang gelar gubes utamanya di bidang Bahasa Arab. Hal itu dikarenakan, UIN Maliki Malang merupakan kampus yang dikenal hebat dalam mengajarkan Bahasa Arab baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dan dengan banyaknya guru besar akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan lembaga kampus UIN Maliki Malang.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Dan sekarang UIN sudah membuktikan bukan hanya sekedar dikenal tetapi ada juga orang yang ahli atau professor di bidang Bahasa Arab," kata Prof. Dr. Uril Bahruddin, MA, Gubes Bidang Bahasa Arab UIN Maliki Malang. (*)

Pewarta : Nadira Rahmasari (MG-286)
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.