TIMES SURABAYA, SURABAYA – Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNBP) diumumkan, Selasa (18/3/2025) pukul 15.00. Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menerima mahasiswa 2.407 dari jalur prestasi akademik maupun non akademik.
Calon mahasiswa UNAIR dari jalur SNBP dari berbagai penjuru Tanah Air, dari 36 provinsi dan sebanyak 1103 sekolah yang mengikuti seleksi jalur ini.
Peminat SNBP sebanyak 27.696 pendaftar, namun karena daya tampung yang tidak besar, pihak UNAIR hanya berhasil menampung 2.407 mahasiswa.
Yasmin, calon mahasiswa termuda dari Medan, memilih Program Studi Robotika UNAIR, Selasa (18/3/2025). (Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
“Jika dirata-rata setiap sekolah hanya diambil 2 siswa dari 1.103 sekolah. Sebelumnya, jumlah sekolah yang mendaftar dijalur ini 900an. Di tahun 2025 ada peningkatan,” ujar Prof Dr. Mohammad Nasih, M.T., Ak., CA selaku Rektor Universitas Airlangga, Selasa (18/3/2025).
Banyaknya minat sekolah yang mendaftarkan siswanya dari jalur SNBP, kata Prof Nasih, artinya banyak juga prestasi yang ditoreh oleh para siswa siswi. SNBP sendiri diseleksi melalui berbagai penilaian, mulai dari prestasi akademik, non akademik dan jalur keagamaan.
“UNAIR berusaha menjaring lebih luas lagi untuk calon Kstaria Muda UNAIR, kami membuka kesempatan 36 provinsi untuk mendaftarkan para siswanya di jalur ini. Dan hasilnya, peminatnya masih banyak,” ungkapnya.
Pogram sarjana peminat terbanyak masih diduduki Program Studi (Prodi) Kedokteran Umum UNAIR yang menempati peringkat pertama, peringkat kedua Program Studi Farmasi dan ketiga Program Studi Hukum. Sedangkan program vokasi atau jenjang diploma, peminat yang menempati urutan pertama adalah D4 Teknologi Laboratorium Medik, kedua adalah D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ketiga adalah Teknologi Radiologi Pencitraan.
UNAIR yang berada Wilayah Jawa Timur memprioritaskan agar putra daerah diterima lebih banyak dibanding provinsi lainnya. Prof Nasih menjelaskan, dikarenakan kuliah di luar Jatim biayanya cukup mahal.
“Ada 10 kota Kabupaten Jatim yang diterima banyak. Di antaranya Kota Surabaya yang diterima SNBP 554 calon mahasiswa. Surabaya paling banyak dan peringkat ke 10 Kota Madiun, jumlah mahasiwa yang diterima 39. Kuliah di luar Jatim itu kan mahal, maka kami memprioritaskan Jawa Timur apalagi UNAIR berada di Wilayah Jatim,” tutur Profesor Nasih saat konferensi pers.
Mahasiwa Termuda
Dari mahasiwa yang diterima SNBP, ada satu mahasiswa termuda dari SMA Al - Azhar Medan. Yasmin yang baru berusia 14 tahun diterima di UNAIR Program studi Robotika.
Gadis kelahiran 2010 ini tertarik dengan dunia robotika dan ia ingin mimpinya terwujud.
“Saya ingin tenaga manusia digantikan dengan robot sehingga beban kerja dapat dikurangi,” ujarnya dalam teleconference di Gedung Manajemen Kampus C UNAIR.
Yasmin yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata siswa pada umumnya, tiga kali menyelesaikan studi dengan jalur akselerasi. Sejak SD hingga SMA, naik kelasnya lebih cepat. Untuk mencapai semua itu, Uasmin mempunyai metode belajar dengan mempelajari dari YouTube da Google.
“Sesekali membuka internet untuk membuka pengetahuan lainnya. Seperti teknologi yang dikembangkan di Rusia, tenaga kerja sudah ada yang dikendalikan melalui robot. Di samping itu, pelajaran di kelas ketika pulang dipelajari kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Profesor Nasih mengimbau bagi yang belum diterima jalur SNBP agar tidak berkecil hati. Karena, masih banyak kesempatan melalui jalur lainnya. Prof Nasih juga memberikan ucapan selamat kepada siswa yang diterima jalur SNBP.
“Selamat ya, yang sudah diterima dan menjadi calon Kastria Muda UNAIR. Yang belum diterima di jalur ini, bukan berarti akhir dari segalanya, masih ada kesempatan dan diperjuangkan melalui jalur lainnya,” ungkap Rektor UNAIR yang menjabat 10 tahun ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Total 2.407 Siswa Lolos Jalur SNBP Universitas Airlangga Surabaya
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |