https://surabaya.times.co.id/
Pendidikan

TIMES Indonesia Ajak Santri Darun Janah Malang Ngaji Pemanfaatan Medsos

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:37
TIMES Indonesia Ajak Santri Darun Janah Malang Ngaji Pemanfaatan Medsos Yatimul Ainun, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia saat Seminar “Bijak Bermedsos di Era Disrupsi Digital” di Pesantren Darun Najah, Jalan Pesantren, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024). (foto: Hainorrahman/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, MALANG – Santri Pondok Pesantren Salafiyah PPAI Darun Najah didorong untuk bijak dan memeliki ketrampilan bermedia sosial. Selain itu, para santri juga diharapkan bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah di tengah gempuran informasi palsu hingga ujaran kebencian yang banyak di dunia maya.

Yatimul Ainun, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia saat Seminar “Bijak Bermedsos di Era Disrupsi Digital” yang dilaksanakan di Pesantren Darun Najah, Jalan Pesantren, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024) menekankan pentingnya literasi media sosial di kalangan santri menjadi penting. 

Menurutnya, dengan perkembangan teknologi digital, santri harus bisa memanfaatkan media sosial sebaik mungkin untuk memasifkan pemberitaan atau informasi positif.

"Santri harus memiliki modal ilmu, jadikan aktivitas media sosial untuk menebarkan kebaikan secara lebih luas," ucapnya.

Jurnalis yang juga almuni Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ini mengatakan, para santri memiliki tugas berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya, membantu pemerintah membentuk karakter bangsa melalui dakwah yang sejuk dan cerdas. 

TIMES-Indonesia-Ajak-Santri-Darun-Janah-Malang-Ngaji-Pemanfaatan-Medsos-b.jpgWahyu Nurdiyanto, editor dari TIMES Indonesia saat Seminar “Bijak Bermedsos di Era Disrupsi Digital” yang dilaksanakan di Pesantren Darun Najah, Jalan Pesantren, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024). (foto: Hainorrahman/TIMES Indonesia)

Dan tugas itu bisa dilakukan dengan memasifkan dakwah melalui media sosial. Karena dakwah tidak memulu pada proses ceramah atau sosialisasi ke masyarakat secara langsung.

“Santri bisa mengedukasi umat sekaligus berdakwah melalui media sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Wahyu Nurdiyanto, editor dari TIMES Indonesia juga menekankan pada penguatan jejak digital para santri Pesantren Darun Najah. Santri diharapkan mengisi akun media sosial mereka dengan ragam kegiatan atai konten positif. 

"Ingat!, apa yang ada di internet itu abadi. Selamanya. Jejak digital yang Anda hadirkan di akun media sosial tidak akan hilang. Karena itu, jangan posting yang jelek-jelek, posting yang positif saja," ucapnya.

Wahyu menambahkan, di era serba digital dan semua terkoneksi melalui jaringan internet, jejak digital positif menjadi sangat penting untuk masa depan generasi muda.

Pemilik perusahaan atau tim perekrut pegawai akan menelusuri jejak digital masing-masing orang melalui internet. Dan di era seperti ini, sangat kecil kemungkinan orang tidak terdeteksi jejak digitalnya. Karena itu, memiliki jejak digital yang positif sudah menjadi kebutuhan.

"Dulu, pelamar hanya dilihat dari ijazah dan sertifikat yang dimiliki. Era sekarang, pelamar dilihat jejak digitalnya dengan mengetik nama lengkap mereka di google dan menelurusi aktivitasnya di media sosial. Jika ditemukan hal jelek, ya wasssalam ga akan diterima," ucapnya.

Seminar yang diikuti 300 an santri Darun Najah berlangsung hangat. Santri antusias mengajukan pertanyaan. Mereka juga berharap, acara semacam ini bisa sering dilakukan agar mereka memiliki bekal pengetahuan dalam pemanfaatan media sosial. (*)

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.