TIMES SURABAYA, SURABAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dr. Lia Istifhama M.E.I melakukan sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang diikuti tak kurang 150 orang dari berbagi element masyarakat yang digelar di Kota Surabaya, Senin (25/11/2024).
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Dr. Lia Istifhama M.E.I turut di hadiri oleh Kepala Kantor DPD RI Provinsi Jawa Timur, Rony Suharso dan pejabat Setjen DPD RI Prov Jatim.
Dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut, Senator cantik yang akrab disapa Ning Lia tersebut mengajak masyarakat Kota Pahlawan untuk lebih memahami dan menghargai empat pilar yang menjadi dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sosialisasi ini penting dilakukan, karena untuk memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. Harapan kita melalui kegiatan empat pilar ini nilai luhur kebangsaan itu tertanam di dalam jiwa kita. Kemudian rasa memiliki negara ini semakin mendalam. Terutama para pemuda, Harapan saya, kaum muda generasi bangsa semakin siap menghadapi era globalisasi dan menjadi generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045," paparnya, Senin (25/11/2024).
Ning Lia melanjutkan, jika empat pilar ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga prinsip-prinsip yang perlu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari agar Indonesia tetap maju, adil, dan sejahtera.
Disampaikan Agita, pilar pertama yang menjadi dasar negara adalah Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mengajarkan kita untuk hidup rukun, saling menghormati, dan mengutamakan gotong-royong.
"Pancasila bukan hanya sekadar simbol atau lambang negara, tetapi juga merupakan cara kita untuk mengatur kehidupan bersama di tengah keberagaman yang ada di NKRI," katanya.
“Pancasila adalah sumber dari segala hukum dan tata nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat, kita harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” sambung keponakan Khofifah Indar Parawansa ini.
Pilar kedua adalah UUD 1945, lanjutnya, yaitu konstitusi atau hukum dasar yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan struktur negara, hak-hak rakyat, serta kewajiban negara untuk melindungi dan mensejahterakan warganya.
"UUD 1945 memberikan jaminan hak kepada setiap warga negara, salah satunya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Maka ini adalah hak anak-anak kita, hak adik-adik semua yang harus kita jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya. Bagaimana mendapatkan pendidikan yang bermutu, utamanya saya berpesan kepada orang tua dan adik adik yang hadir di sosialisasi ini untuk belajar dengan sungguh-sungguh, menghargai guru, serta berperan aktif dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa,” pesanya.
Pilar ketiga adalah Bhinneka Tunggal Ika, lanjutnya, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
"Bhinneka Tunggal Ika adalah cermin dari bangsa Indonesia yang sangat kaya akan keberagaman. Kita memiliki berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya, namun kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
"Keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah, tetapi justru menjadi kekuatan untuk mempererat persatuan," ungkapnya.
Pilar keempat adalah NKRI. Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara kesatuan yang tidak terpisahkan, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
"Semua wilayah Indonesia adalah bagian dari satu kesatuan yang utuh dan tidak boleh tercerai-berai. NKRI bukan hanya sekedar nama, tetapi merupakan jaminan bahwa kita adalah satu bangsa yang hidup di bawah satu hukum, satu sistem pemerintahan, dan satu cita-cita bersama. Sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara ini. Perpecahan hanya akan melemahkan kita, sedangkan persatuan adalah kekuatan yang akan membuat Indonesia maju dan Berjaya," tegas Ning Lia.
Sementara, Moch Ali salah satu perwakilan warga sememi mengapresiasi sosialisasi empat pilar yang digelar Dr. Lia Istifhama M.E.I. Ali mengaku jika kehadiran Ning Lia di legislator DPD RI menambah tokoh perempuan Jawa Timur yang berjuang untuk masyarakat Jatim.
"Beberapa poin aspirasi kami, terkait sosialisasi Empat Pilar sudah kita sampaikan ke Ning Lia. Insya Allah Ning Lia akan menjadi penyambung lidah masyarakat Jatim ke tingkat pusat atau legislatif," pungkas Ali. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Deasy Mayasari |