https://surabaya.times.co.id/
Berita

RS Lapangan Indrapura Pertama Kali Tangani Persalinan Ibu Positif Covid-19

Kamis, 23 September 2021 - 14:39
RS Lapangan Indrapura Pertama Kali Tangani Persalinan Ibu Positif Covid-19 Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI, dr Fauqa Arinil Auliamemberikan penjelasan terkait kelahiran dan treatment bagi ibu maupun bayi yang baru lahir di RSLI, Kamis (23/9/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Tim tenaga kesehatan RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya berhasil menolong persalinan seorang ibu asal Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tengah mendapatkan perawatan akibat terpapar Covid-19

Persalinan di RSLI ini merupakan kali pertama. Kejadian berlangsung pada Minggu (19/9/2021) lalu pukul 20.20 WIB. 

Pasien berinisial Mawar (SU) melahirkan seorang bayi laki-laki secara normal dengan berat bayi 2500 gram dan panjang 48 centimeter. 

Saat ini ibu maupun bayi yang diberi nama Asroful Anam dalam kondisi sehat. Pada hari keempat, bayi sudah di swab PCR dengan hasil negatif, Kamis (23/9/2021).

Begitu pula dengan sang ibu. Memasuki hari kesepuluh masa isolasi, pagi tadi kembali dilakukan uji swab PCR namun masih menunggu hasil.

Apabila negatif, Jumat pekan ini ia sudah bisa pulang atau KRS (Keluar Rumah Sakit) bersama bayinya. Namun jika masih positif, akan diassesment lebih lanjut serta ditunda kepulangannya.

Dokter Penanggung Jawab Pasien a

Dokter Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK. selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI memberikan penjelasan bahwa keduanya ditempatkan pada ruangan khusus yang terpisah dengan pasien lainnya, yakni di Ruangan Saturnus 4. Ibu dan bayi mendapatkan monitoring ketat secara periodik. 

"Sampai saat ini dalam keadaan normal, stabil dan sehat, tidak ada kendala medis yang berarti. Bayinya satu kamar dan dirawat oleh ibunya," terang dr Fauqa.

Sang ibu disebut tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker selama merawat bayinya guna menghindari penularan Covid-19 melalui droplet.

Selain pemantauan oleh nakes, ibu dan bayi tersebut juga mendapatkan pantauan dan pendampingan oleh relawan PPKPC-RSLI.

Fiqiyah Ulul Azmi, salah seorang relawan pendamping mengungkapkan bahwa selain pemenuhan kebutuhan ibu dan bayi pasca melahirkan mulai dari peralatan mandi, baju, popok dan sebagainya, relawan juga memasok asupan tambahan berupa kacang hijau untuk Mawar. 

"Harapannya pasokan nutrisi lebih tercukupi sehingga ASI sang ibu bisa lancar dan bayi tercukupi asupan kebutuhan gizinya," ujarnya. 

Langkah relawan ini sesuai dengan arahan dan harapan Penanggung Jawab RSLI agar semua kebutuhan ibu dan bayi selama dirawat di RSLI tercukupi. Sehingga memberikan rasa nyaman dan tenang bagi mereka supaya cepat menyelesaikan masa penyembuhan di RSLI dan dapat segera pulang bertemu dengan keluarganya. 

Proses Kelahiran Bayi 

Kelahiran bayi tersebut merupakan kejadian langka dan pertama kali terjadi di RSLI. Setidaknya ada beberapa tenaga kesehatan yang terlibat dalam proses persalinan. 

Yaitu Bidan Era H, A,Md.Keb., Perawat Jafar Lapandewa, S.Kep., Mohammad Adli, A.Md.Kep., dan Ratna Setyowati, A.Md.Kep., serta dokter umum dr. Muhammad Ainul Rohman Firmansya. 

Dr. Ainul menjelaskan secara rinci proses kelahiran bayi tersebut. Dari pengakuan Mawar, sebenarnya ia sudah merasakan nyeri kencang sejak pagi setelah senam.

"Namun ia mengira hanya sakit perut biasa dan tidak lapor ke medis," jelas Dr Ainul, Kamis (23/9/2021). 

Kepada dr Ainul, Mawar yang berada di ruang Saturnus juga mengungkapkan bahwa ini merupakan kehamilan kedua, di mana pada kehamilan pertama kelahirannya melalui operasi cesar. 

Wanita asal Pamekasan ini tidak menyangka kalau hari itu ia bakal melahirkan karena menurut ingatannya usia kehamilannya masih di kisaran 36-37 minggu. 

Ia memang berniat pulang dari Malaysia agar bisa bersalin di kampung halaman. Mawar telah mendapat perawatan di RSLI selama 8 hari dan dijadwalkan bisa pulang setelah hari ke-14 masa isolasi. 

Pada awalnya, wanita berusia 37 tahun itu sempat kaget saat hasil swab PCR dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani karantina di Asrama Haji. Kemudian ia dikirim ke RSLI untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan Covid-19. 

Ketentuan imigrasi yang mengharuskan karantina 5 hari bagi yang negatif  dan penyembuhan minimal 14 hari bagi yang positif Covid-19, menyurutkan langkahnya untuk segera berkumpul dengan keluarganya di Pamekasan dan mempersiapkan kelahiran putra keduanya. 

Namun dengan kelahiran putra keduanya di RSLI dengan dibantu oleh dokter, bidan dan perawat yang profesional telah cukup membahagiakan dan melegakan dirinya, walaupun tidak didampingi sang suami yang masih berada di Malaysia.

Sesuai kesepakatan dengan suaminya, bayi laki-laki tesebut diberi nama Asroful Anam yang bermakna pemimpin yang berwibawa dan percaya diri sebagai pemberian Allah yang diberkahi. 

Ia juga sangat berterima kasih pada semua pihak RSLI atas bantuan dan penanganan selama proses kelahiran sehingga berjalan normal.

"Semua selamat serta tidak ada kendala. Matur sakalangkong," ujar Mawar.

Laksamana Pertama dr. Ahmad Samsulhadi, MARS, Penanggungjawab RSLI turut menyatakan kegembiraanya atas proses persalinan perdana yang berhasil ditangani dengan baik oleh nakes RSLI. 

Hal ini merupakan bukti atas keseriusan seluruh unsur di RSLI dalam penanganan dan penyembuhan Covid-19 termasuk pada ibu hamil dan saat ini pada ibu yang melahirkan. 

Satu setengah tahun RSLI beroperasi, memang telah banyak menangani beragam kondisi pasien, namun baru kali ini proses persalinan ditangani dengan baik di RSLI. 

“Ini merupakan kejadian langka tapi tetap perlu disyukuri sebagai sebuah anugrah Allah SWT, terutama bagi orang tua bayi. Dengan persalinan normal dan penanganan nakes yang kompeten, Insya Allah bayinya akan terawat dengan baik. 

Dia juga sudah mengambil kebijakan agar seluruh kebutuhan bayi dan ibu pasca persalinan dapat dipenuhi oleh RSLI dibantu Relawan Pendamping Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI. 

Sita Pramesthi, relawan pendamping PPKPC-RSLI mengungkapkan bahwa sesuai arahan Penanggungjawab RSLI tentang penanganan ibu dan bayi yang baru lahir, relawan telah mempersiapkan semua kebutuhan urgen untuk mereka. 

Untuk keperluan bayi telah di berikan pampers, baju bayi baik lengan pendek maupun panjang, celana, perlak, selimut, gedong, sarung tangan,topi bayi, handuk, popok dan gurita. Juga diberikan minyak telon, bedak, shampo, baby oil, bak mandi, thermos, dot dan susu SGM untuk preventif bila ibunya mengalami kesulitan ASI. 

Bagi ibunya juga diberikan sarung, pembalut dan kebutuhan lainnya. Semua fasilitas yang diberikan ini merupakan wujud syukur atas kelahiran perdana di RSLI serta merupakan bentuk tanggap dan kesiagaan relawan pendamping PPKPC-RSLI atas perkembangan dan kondisi yang ada, khsusunya bagi pasien. 

Dr.Nurarifah Destianizar Ali, selaku dokter umum RSLI menyatakan bahwa sudah banyak ibu hamil yang telah dirawat di Indrapura, namun ini kali pertama terjadi persalinan normal di sini. 

"Dengan fasilitas yang cukup memadai, kami para tenaga Kesehatan disini melakukan penangan dengan baik, dan berusaha berkolaborasi dengan dokter spesialis Anak dan dokter Spesialis obsgyn dari RSDS (RS Pengampu) untuk memberikan perawatan yang optimal," bebernya. 

Ia juga aktif memonitoring kondisi ibu dan bayi, memberikan fasilitas agar ibu dapat memberikan ASI  dengan baik, memberikan konseling kepada ibu agar tenang dan rileks. 

Untuk monitoring kondisi bayi, Dr. Agrasenfani Hadi (Dokter Umum RSLI) menyatakan bahwa RSLI langsung memberikan perhatian khusus bagi bayi tersebut. 

Bayi telah dilakukan pemeriksaan RT- PCR secara berkala. Ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayi sesuai dengan rekomendasi karena ASI dari Ibu yang terkena Covid-19 tidak menularkan virus ke bayi. 

Pemberian ASI tentu dengan tetap melakukan protokol pencegahan penularan Covid-19, yakni memakai masker ketika menyusui, mencuci tangan sebelum menyusui.

Senada dengan dr. Agrasenfani, dr. Andrew Jonatan, M. Biomed. (dokter umum RSLI) menjelaskan kemungkinan besar kondisi bayi yang lahir dengan ibu terkonfirmasi positif Covid-19. 

Bayi lahir dari ibu yang sedang menderita Covid-19 bisa mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19 dari ibu.

Pada pasien Covid-19 terjadi pembentukan antibodi immunoglobulin (Ig). Immunoglobulin M, A dan G (IgM, IgA IgG) terbentuk pada hari ke-7 dan ke-14 setelah terinfeksi Covid-19 (bukan setelah timbul gejala). 

IgA diproduksi lebih awal daripada IgG. IgM akan diproduksi pada hari ke-7 dan mencapai puncaknya setelah hari ke-14. 

Sedangkan IgG akan diproduksi pada hari ke-14 dan dapat memberikan imunitas dalam jangka panjang. 

Pada ibu hamil, jelasnya, IgG merupakan antibodi yang dapat melewati plasenta bayi dan dapat memberikan imunitas terhadap bayi. Selain IgG, bayi juga bisa mendapatkan imunitas dari IgA yang terdapat pada ASI ibu penderita Covid-19. 

Pemberian ASI sangatlah penting pada anak-anak, karena ASI mengandung nutrisi dan imunitas terbaik untuk bayi serta dapat menciptakan hubungan emosional antara ibu dan bayi. 

"Maka dari itu, selama masa perawatan kami menyarankan ibu untuk memberikan ASI dengan tetap menjaga protokol kesehatan, seperti cuci tangan sebelum memegang bayi atau sebelum berada disekitar bayi, saat batuk menutup dengan lengan dan tidak mengarah kepada orang lain, menjaga kebersihan diri," katanya. 

Bila ibu tidak sengaja batuk atau bersin dan mengarah ke bagian payudara, bisa langsung dibersihkan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, baru menyusui anaknya.

Bila resiko penularan lebih besar daripada manfaat memberikan ASI secara langsung, dapat dilakukan pemberian ASI perah pada bayi yang masih menyusui. 

“Harus dipastikan agar semua peralatan selalu bersih dicuci, tidak perlu melakukan pemanasan atau sterilisasi pada ASI yang akan diberikan pada bayi," ucap dr. Andrew terkait treatment bagi ibu yang melahirkan di RS Lapangan Indrapura Surabaya tersebut.(*) 

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.