TIMES SURABAYA, SURABAYA – DPRD Surabaya mendorong Pemkot Surabaya untuk menyiapkan strategi efisiensi dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyikapi rencana pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD) yang diperkirakan mencapai Rp730 miliar.
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, menilai bahwa situasi tersebut harus menjadi momentum untuk memperkuat efisiensi dan mengoptimalkan aset daerah yang belum produktif.
“Dengan adanya kekurangan (anggaran) itu, pemerintah kota pastinya akan menghitung ulang kebutuhan, terutama kebutuhan rutin agar bisa dilakukan efisiensi,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Bahtiyar menekankan, langkah efisiensi bukan sekadar memangkas anggaran, tetapi harus diiringi dengan terobosan nyata dalam meningkatkan pendapatan. Seperti, optimalisasi aset daerah yang selama ini belum produktif.
Untuk mewujudkan optimalisasi tersebut, Politisi Partai Gerindra ini mendorong agar pemkot membuat terobosan baru dengan menghadirkan inovasi platform digital berbasis website, semacam etalase daring aset milik pemerintah kota.
“Saya berharap ada website yang menampilkan foto-foto aset, seperti luas, harga, dan lokasi. Jadi, kalau ada warga yang butuh tanah atau bangunan di wilayah tertentu, cukup klik saja, tidak perlu datang ke sana,” jelasnya.
Menurut Bahtiyar, digitalisasi ini tidak hanya akan mempermudah akses publik, tetapi juga menjadi kunci untuk memperkuat transparansi dan menekan potensi penyimpangan dalam pengelolaan aset.
"Pendataan aset, difoto, dan juga dilakukan appraisal, sehingga jelas berapa nilai sewanya. Artinya semuanya terbuka, tidak ada permainan, tidak melalui calo," tegasnya.
Lebih lanjut, Bahtiyar juga menekankan pentingnya pelatihan bagi camat dan lurah sebelum sistem ini diterapkan. Menurutnya, BPKAD Surabaya perlu menginstruksikan bimbingan teknis (bimtek) terkait cara memfoto, mengunggah, hingga memperbarui data aset.
"Pertama harus membuat web-nya dulu, lalu ada proses update. Misalnya dulu asetnya masih berupa lahan semak, tapi sekarang sudah dibersihkan, ya difoto lagi supaya masyarakat bisa melihat kondisi terkini," kata Bahtiyar.
Dengan strategi tersebut, DPRD Surabaya berharap, pemkot dapat menghidupkan aset yang selama ini tidur agar bisa kembali produktif, untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi meski terjadi pengurangan TKD dari pemerintah pusat. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |