TIMES SURABAYA, SURABAYA – Peringatan HUT ke-76 RI di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) juga berlangsung di zona merah atau kawasan infeksius. Penghormatan pada Sang Saka Merah Putih diikuti oleh sebagian besar pasien Covid-19 RSLI serta para tenaga kesehatan dan relawan serta petugas dari TNI.
Ada beberapa pasien yang karena kondisinya tidak bisa ikut bergabung di lapangan, namun menyimak dan mengikuti dengan khidmad di bed masing-masing.
Sebelum upacara dimulai, Radian Jadid beserta relawan pendamping PPKPC-RSLI lainnya membagikan masker merah putih kepada para pasien yang mengikuti upacara bendera.
Selasa, 17 Agustus 2021 tepat pukul 10.00 WIB upacara dipimpin oleh Kopda Herman (Personil TNI AD Kesatuan 516) yang pada hari ini bertugas PAM di zona merah.
Dipandu oleh MC upacara yang berasal dari pasien Covid-19 Ruang Jupiter 03, yakni Muhammad Misbakudi, SKM. yang mana sejak tanggal 16 Agustus sudah menawarkan diri kepada panitia untuk dapat berpartisipasi sebagai pembawa acara karena ia sudah sering menjadi MC di berbagai acara.
Gayung bersambut, panitia sangat senang karena memang partisipasi dari para pasien sangat diharapkan dalam kesuksesan dan kebersamaan setiap acara di RSLI.
Acara dimulai dengan persiapan pasukan dan dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, dipimpin oleh pemimpin upacara. Diiringi dengan lagu Indonesia Raya tiga stanza, semua peserta dengan khidmad memberikan penghormatan bendera.
Selanjutnya peserta upacara mendengarkan amanat dari Inspektur Upacara yang disampaikan oleh Muhammad Hasan, A.Md.Kep., Ns. selaku perawat mewakili nakes dan RSLI.
Pria asal Madura ini menekankan pentingnya imunitas dari para pasien untuk proses penyembuhan. Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di RSLI di kawasan zona merah yang melibatkan pasien sebagai peserta upacara dimaksudkan untuk sama-sama turut merasakan kegembiraan walaupun masih dalam suasan perawatan.
Hasan berharap pasien happy sehingga imunitas meningkat dan pasien segera sembuh serta kembali kekeluarganya masing-masing.
Upacara ditutup dengan doa untuk keselamatan bangsa, serta kesembuhan para pasien dan kesehatan bagiseluruh nakes dan relawan yang bertugas di RSLI.
Doa tersebut disampaikan oleh Muhammad, Pasien dari ruang Neptunus RSLI, yang juga secara spontan turut berpartisipasi dalam upacara hari ini.
Selesai upacara, relawan pendamping kembali membagikan bingkisan berupa inhaler aroma terapi, sumbangan dari donatur untuk support pada pasien yang cocok dan menginginkannya.
Acara dilanjutkan dengan lomba-gembira. Istilah ini diambil oleh panitia, dimaksudkan untuk memeriahkan HUT ke-76 RI sekaligus memberikan kegembiraan bagi semua pasien yang ada.
Lomba pertama adalah balap karung yang dilaksanakan dalam 5 gelombang. Acara cukup meriah karena baik pasien pria maupun wanita sangat antusias untuk ikut berlomba dan mengincar hadiah yang ada.
Lomba kedua berupa perlombaan cepat makan krupuk gaya bebas. Tiap peserta mendapatkan tiga kerupuk yang harus dimakan secepatnya tanpa jatuh.
Berbeda dengan lomba makan krupuk biasanya yang digantung dengan tali, lomba kali ini dengan gaya bebas yakni dipegang dan langsung dimakan.
Kehebohan terjadi karena beberpa peserta punya trik seperti gilingan tepung, yakni langsung memasukkan secepatnya kerupuk yang diremas-remas dan dijejalkan ke dalam mulut untuk kemudian ditelan.
Para pasien penonton lomba riuh rendah menyoraki peserta yang beradu cepat. Lomba ketiga dilaksanakan secara massal, yakni lomba joget gembira dengan iringan musik berbagai genre.
Peserta dengan antusias berjoget gaya bebas dengan nakes sebagai jurinya. Kegembiraan nampaknya menghinggapi semua peserta, karena ternyata semua medapatkan hadiah, baik juara pertama hingga juara terakhir.
Termasuk para peserta lomba joget, yang satu-persatu hingga kesemuanya didekati oleh panitia untuk diberikan saweran hadiah hingga merata dan semua mendapatkan hadiah.
Bahkan panitiapun memberi keleluasaan bagi para peserta yang mendapatkan hadiah untuk bisa tukar hadiah sesuai dengan barang yang dibutuhkannya.
Raddian Jadid selaku ketua panitia dan juga Ketua Relawan Pendamping PPKP-RSLI menyatkan bahwa panitia memang sudah menyiapkan puluhan hadiah mulai dari selimut, baju, sarung, daster, susu, sabun, pasta gigi, sandal jepit, minyak goreng hingga beras dan sebako lainnya.
Jumlahnya cukup untuk dibagikan kepada semua peserta lomba, karena memang sejak awal konsepnya adalah lomba-gembira.
Momentum hari kemerdekaan hendaknya bisa turut memberikan semangat para pasien untuk segera sembuh dan merdeka dari Covid-19.
”Yang penting semua gembira, lomba hanyalah alat untuk menyenangkan para pasien sehingga imunitas terus terbentuk dan mereka segera sembuh dan kembali ke keluarganya," kata Jadid tentang giat HUT ke-76 RI di RS Lapangan Indrapura tersebut. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |