TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Provinsi Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, M.E.I., mengapresiasi dan mendukung penuh terhadap program Klinik BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) Jawa Timur yang diinisiasi oleh Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation).
Program yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ini diharapkan mampu memperkuat BUMDesa agar semakin mandiri dan menjadi motor penggerak ekonomi desa serta ketahanan pangan di Jawa Timur.
Selain itu, Ning Lia sapaan akrab Anggota Komite III DPD RI ini juga menekankan pentingnya sinergi antara program Klinik BUMdesa dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar Indonesia utamanya di tingkat Desa.
Sebagai senator yang aktif dalam bidang pemberdayaan UMKM dan usaha masyarakat Desa, Lia Istifhama menilai bahwa BUMDesa memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
"Dengan adanya Klinik BUMDesa Jawa Timur, diharapkan para pengelola BUMDesa mendapatkan pendampingan yang tepat guna meningkatkan kapasitas manajerial, inovasi bisnis, serta keberlanjutan usaha yang dimiliki desa," katanya.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif KIP Foundation dalam menghadirkan Klinik BUMDesa Jawa Timur. Program ini tidak hanya menjadi wadah edukasi dan pendampingan bagi pengelola BUMDesa, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk lebih inovatif, berdaya saing, dan mandiri. BUMDesa yang berkembang dapat menjadi lokomotif perekonomian desa, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan di daerah," sambung Ning Lia kepada TIMES Indonesia, sabtu (15/3/2025)
Klinik BUMDesa Jawa Timur, Solusi bagi Ekonomi Desa yang Berkelanjutan
Ning Lia menegaskan jika Program Klinik BUMDesa Jawa Timur hadir sebagai solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh BUMDesa di Jawa Timur, mulai dari keterbatasan akses modal, kurangnya keterampilan manajerial, hingga kendala pemasaran produk.
"Klinik BUMDesa yang diinisiasi KIP Foundation ini memberikan pendampingan intensif dalam berbagai aspek. Mulai peningkatan kapasitas manajerial agar BUMDesa mampu dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Kemudian tata kelola keuangan yang transparan guna memastikan usaha BUMDesa lebih sehat dan akuntabel," jelasnya.
Tak hanya itu, Klinik BUMDesa yang juga bekerjasama dengan Sampoerna serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, juga fokus dalam pengembangan usaha berbasis potensi lokal, seperti pertanian, peternakan, dan UMKM, industri kreatif yang sesuai dengan karakteristik masing-masing desa.
"Harapannya, melalui Klinik BUMDesa, berbagai pemasaran digital dan branding produk BUMDesa bisa dilakukan, agar produk lokal memiliki daya saing lebih tinggi di pasar regional maupun nasional. Terpenting lagi akses kemitraan dan permodalan, sehingga BUMDesa memiliki lebih banyak peluang untuk berkembang dan memperluas skala usahanya. Bagaimana dulu sebelum menjadi Mitra Klinik BUMDesa masih stagnasi, mulai berkembang dengan inovasi usaha yang lebih terarah setelah mengikuti program Klinik BUMDesa," paparnya.
Sinergi dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Pelajar di Jawa Timur
Selain mendorong kemandirian ekonomi desa, Dr. Lia Istifhama juga menekankan pentingnya integrasi antara Klinik BUMDesa Jawa Timur dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar Indonesia. Menurutnya, ketahanan pangan yang dibangun oleh BUMDesa dapat mendukung penyediaan makanan bergizi bagi pelajar, khususnya di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.
"Saya melihat adanya potensi besar bagi BUMDesa untuk berkontribusi dalam program Makan Bergizi Gratis bagi pelajar yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Jika BUMDesa yang bergerak di sektor pertanian dan peternakan semakin kuat, mereka bisa menjadi pemasok utama bahan pangan berkualitas untuk program ini. Dengan demikian, kita tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa secara bersamaan," harapnya.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif untuk memastikan bahwa pelajar, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, mendapatkan asupan gizi yang cukup melalui makanan sehat yang disediakan di sekolah.
"Dengan keterlibatan BUMDesa dalam rantai pasokan bahan pangan untuk program ini, diharapkan manfaatnya dapat dirasakan secara luas, baik oleh pelajar maupun petani dan pelaku usaha di desa," ungkap Ning Lia yang juga Anggota Panitia Perancang Undang Undang (PPUU) DPD RI ini.
Lebih lanjut Lia Istifhama menegaskan bahwa sinergi antara Klinik BUMDesa Jawa Timur dan program MBG membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat. Ia berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi yang lebih luas guna memastikan keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari kedua program ini.
"Kami di DPD RI akan terus mendukung inisiatif yang memberdayakan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Klinik BUMDesa Jawa Timur harus terus berkembang agar lebih banyak desa yang merasakan manfaatnya. Begitu juga dengan Program Makan Bergizi Gratis, yang harus kita pastikan dapat berjalan secara optimal dengan melibatkan potensi lokal dari desa-desa di Jawa Timur," tegasnya.
Sebagai Senator Jawa Timur, Lia Istifhama optimistis Program Klinik BUMDesa dapat menjadi langkah besar dalam membangun kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat desa.
"Ketahanan pangan dan kesejahteraan desa adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa. Jika desa maju, maka masa depan Indonesia akan semakin kuat. Mari kita dukung dan sinergikan setiap program yang berdampak bagi masyarakat luas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) bersama Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”, melaksanakan kick-off program ketahanan pangan melalui Penguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa sebagai Pilar Ketahanan Pangan untuk mendukung program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah membuka langsung Klinik BUMDesa yang memiliki program unggulan fokus terhadap isu strategis nasional terkait ketahanan pangan serta memperkuat pengelolaan dan pengembangan usaha desa. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pengurus dalam menjalankan BUMDesa secara profesional dan berkelanjutan.
Klinik BUMDesa terselenggara atas kerja sama Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) bersama Sampoerna Entrepreneur Training Centre dan didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur serta turut didukung oleh Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, PT Japfa Comfeed Indonesia dan PT Solusi Bangun Indonesia serta media partner TIMES Indonesia (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Faizal R Arief |