TIMES SURABAYA, MOJOKERTO – Warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto punya cara unik memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) . Tidak tanggung-tanggung, Warga Desa berbondong-bondong menyemarakkan dengan tema tasyakuran 1.000 cobek di Lapangan Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/8/2022) malam. Desa ini memang dikenal memiliki banyak perajin gerabah.
Antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam memeriahkan perayaan ini. Warga berbondong-bondong membawa cobek yang berisi aneka menu khas nusantara. Terlebih dua tahun pandemi Covid-19, agenda tasyakuran ini tidak bisa diselenggarakan secara masif.
Kehadiran Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra dalam Tasyakuran 1.000 cobek di Lapangan Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/8/2022) malam. (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra juga tampak hadir dalam agenda kali ini. Gus Barra berbaur bersama masyarakat Desa Mlaten. Makan dari cobek yang sama dengan masyarakat.
"Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini yang mengusung tema 1.000 cobek. Sekaligus ini adalah produknya Desa Mlaten dan semoga dengan titik awal kemerdekaan inilah kemudian produk cobek di Mlaten ini semakin luas lagi," ujar Gus Barra.
Gus Barra berpesan, di momen HUT ke-77 RI agar mengisi kemerdekaan dengan segala daya dan upaya yang dimiliki.
"Marilah kita isi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya, dengan hal-hal positif dan sudah waktunya generasi muda ini menjadi tonggak kemajuan bangsa," pesannya.
Desa Mlaten dan Perajin Gerabah
Kepala Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Dwi Siswarini mengatakan bahwa Desa Mlaten ini terkenal dengan gerabah.
"Desa kita ini terkenal dengan gerabahnya. Untuk acara ini, kita ambil dusun per dusun yang melaksanakan tasyakuran mulai Maghrib. Puncak acaranya di lapangan hari ini,"
Puncak acara Tasyakuran 1.000 cobek yang digelar di Lapangan Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/8/2022) malam. (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Tujuan tasyakuran 1.000 cobek sendiri adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan hasil kerajinan gerabah yang ada di Desa Mlaten.
Desa yang memiliki 3 dusun, Dusun Mlaten, Sambiroto, dan Bedog. Desa memiliki banyak perajin gerabah. Selain cobek, hasil gerabah yang juga ada. Misalnya, gentong, wajan gerabah, panci, dan lainnya. Setidaknya terdapat 100-150 perajin gerabah di Desa ini.
Desa Mlaten sendiri memiliki kurang lebih 5.245 jiwa. Desa Mlaten ini cukup strategis. Bisa ditempuh 10 menit ke arah selatan dari pusat Kota Mojokerto. "Ini semoga bisa mengangkat perekonomian warga," ujarnya usai puncak tasyakuran 1.000 cobek. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Bambang H Irwanto |