TIMES SURABAYA, SURABAYA – Hastag KaburAjaDulu sedang ramai diperbincangkan. Tagar tersebut merupakan kritik terhadap 100 hari kerja dibawah pemerintahan Prabowo-Gibran yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Seperti, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal hingga prediksi kenaikan UKT imbas efesiensi anggaran.
Melihat fenomena tersebut, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Nurhasan mengingatkan agar tidak gegabah mengambil keputusan untuk menetap di luar negeri, tanpa rencana yang matang.
"Langkah tersebut tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi generasi muda Indonesia," ujarnya, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, Presiden Prabowo sangat berpihak kepada rakyat dan mahasiswa, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) unggul ini tidak perlu pindah negara untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Kita harus meyakini bahwa Presiden saat ini memiliki kebijakan yang berpihak pada rakyat dan turut mendorong perkembangan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia," ungkapnya.
Cak Hasan, sapaan karib Rektor Unesa, menegaskan bahwa kesempatan untuk berkontribusi dan berkembang tidak selalu harus dicari di luar negeri.
"Justru dengan tetap berada di Indonesia, mereka bisa menjadi bagian dari pembangunan bangsa dan memastikan bahwa negara ini siap menyongsong masa depan yang lebih cerah," katanya.
Kendati demikian, penting bagi sebagai individu untuk tetap berada di tanah air, menjaga diri, dan terus mendukung program-program pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
"Oleh karena itu, generasi muda diharapkan tidak mudah tergoda untuk meninggalkan tanah air demi kesempatan di luar negeri. Sebaliknya, mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan peluang yang ada di dalam negeri," pungkas Rektor Unesa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ramai Hastag KaburAjaDulu, Rektor Unesa Ingatkan Agar Tak Gegabah Ambil Keputusan
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |