https://surabaya.times.co.id/
Berita

Menyentuh Hati, Potret Siswa Disabilitas Gresik Antusias di Momen Hari Santri Nasional

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:12
Menyentuh Hati, Potret Siswa Disabilitas Gresik Antusias di Momen Hari Santri Nasional Potret siswa disabilitas Kabupaten Gresik Jawa Timur memperingati Hari Santri Nasional (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, GRESIK – Suasana haru dan khidmat mewarnai upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Ikhlas, Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Selasa (22/10/2025).

Puluhan santri disabilitas usia TK-SD tampak berbaris rapi di halaman sekolah, mengenakan busana putih-putih layaknya santri pada umumnya.

Meski memiliki keterbatasan fisik dan pendengaran bahkan memakai kursi roda, semangat mereka tak pernah pudar. Mereka mengikuti setiap rangkaian upacara hingga selesai.

Usai upacara, para santri disabilitas itu berkeliling kampung di sekitar sekolah dengan didampingi orang tua. Mereka juga membawa poster dan bendera merah putih. 

Warga yang melihat tak kuasa menahan senyum dan rasa haru menyaksikan semangat mereka memperingati Hari Santri Nasional.

Ketua Yayasan sekaligus guru pendamping SLB Al-Ikhlas, Sufiyah, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk menanamkan nilai perjuangan para ulama dan santri.

Hari-Santri-Nasional-Gresik-2.jpg

“Peringatan Hari Santri ini kami gelar untuk mengingatkan perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan agama dan negara. Kami ingin anak-anak terus belajar agama tanpa putus, karena itu adalah pondasi utama bagi diri, keluarga, dan bangsa,” ujarnya.

Sufiyah juga berpesan agar para santri disabilitas terus memperkuat ibadah dan akhlak mereka dalam kehidupan sehari-hari.

“Pesan kami sederhana, agar anak-anak rajin salat, rajin mengaji, dan memiliki akhlakul karimah yang baik,” tambahnya.

Ia mengaku bangga melihat semangat anak-anak didiknya dalam memperingati Hari Santri. Bagi Sufiyah, momen ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penguatan rasa percaya diri bagi anak-anak disabilitas.

“Kami ingin mereka bangga menjadi santri. Meski memiliki keterbatasan, semangatnya luar biasa. Mereka mengikuti upacara dengan penuh khidmat dan senyum bahagia,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kebersamaan antar-santri sekaligus menanamkan nilai keagamaan. “Menjadi santri bukan soal kemampuan fisik, tapi tentang hati dan tekad untuk mengabdi pada agama dan bangsa,” ucapnya. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.